Rabu 20 November 2024 07:00 am oleh ronalyw
IST SOSIALISASIKAN PASLON--Jaringan Ukhuwah Anak Karaeng melakukan pertemuan guna mensosialisasikan Paslon bupati dan wakil bupati Gowa Dr HM Amir Uskara-Hj Irmawati Haeruddin
GOWA, BKM–Sebuah komunitas yang menamakan dirinya Jaringan Ukhuwah Anak Karaeng (JAGUAR) kembali melakukan pertemuan guna mensosialisasikan pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Gowa Dr HM Amir Uskara-Hj Irmawati Haeruddin (AURAMA’) yang akan bertarung pada kontestasi pemilihan bupati (Pilbup) 27 November nanti.
Ketua JAGUAR Kabupaten Gowa Andi Suryansyah Azis mengemukakan bila pertemuan intens dilakukan mengingat elektoral atau tingkat keterpilihan Paslon AURAMA’ masih tetap teratas sehingga tak henti mendapat ganggunan dari pihak lain yang mencoba melakukan penghasutan, pengrusakan alat peraga kampanye hingga menekan aparat desa hingga aparat sipil negara.
“Sesuai pesan calon bupati Pak Amir Uskara, kita jangan terpancing dengan ulah segelintir orang yang mencoba merusak sistim demokrasi di Kabupaten Gowa,”ujar Andi Uya-panggilan Andi Suryansyah Azis, Selasa (19/11).
Hingga kini elektoral AURAMA’ masih 45,8 persen, sementara Paslon Husnia Talenrang-Darmawangsyah Muin (Hati Damai) 37,3 Persen, sementara 16,9 persen yang masih menjadi swing voters.
Hal itu tercermin dari bocoran hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang melibatkan 880 responden menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka pada 18 Kecamatan.
Jubir Tim Pemenangan AURAMA’, Djaya Jumain mengatakan bahwa pihak juga tidak mengetahui kenapa hasil survei tersebut bisa bocor. Namun dia membenarkan bahwa hasil survei itu benar adanya. “Kami tidak tahu dari mana bocornya, tetapi itu memang hasil survei yang sudah benar,” ujarnya.
Jaya juga meminta seluruh simpatisan, pendukung, dan relawan serta tim AURAMA’ tidak terlena dengan hasil survei tersebut. Dia meminta tim untuk terus bekerja bersama-sama.
Terkait kecurangan yang terjadi, kelompok Cipayung (HMI, GMNI, PKMRI, PMII) telah menyoroti penggunaan fasilitas negara untuk mendukung salah satu Paslon, termasuk panggung Hari Jadi Gowa yang didanai APBD. “Kami menyesalkan fasilitas negara dipakai untuk kepentingan politik. Ini mencederai demokrasi,” ujar perwakilan Cipayung, Nawir Kalling juga Ketua HMI Gowa Raya. (rif)