Sabtu 23 November 2024 07:00 am oleh ronalyw
LAUNCHING -- Kepala Kantor OJK Provinsi Sulsel dan Sulbar, Darwisman (tiga dari kanan), Kepala Kantor Perwakilan LPS Wilayah III Makassar, Fuad Zaen (dua dari kanan), Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri (dua dari kiri) serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya, meresmikan EKI Desa Wisata Kassi, Kabupaten Jeneponto.
JENEPONTO, NKM — Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) melalui sinergitas bersama TPAKD Provinsi Kabupaten Jeneponto dan PT BPD Sulselbar, melaksanakan kegiatan launching program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Wisata Kassi Kabupaten Jeneponto.
Launching EKI ini bertujuan mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa melalui pengembangan desa, serta mewujudkan pemerataan pemahaman maupun penggunaan produk/layanan keuangan khususnya bagi masyarakat di wilayah pedesaan.
Kepala Kantor OJK Provinsi Sulsel dan Sulbar, Darwisman, dalam sambutannya menyampaikan, sejak dimulainya inkubasi EKI terdapat penambahan penggunaan produk/layanan keuangan berupa penyaluran kredit sebanyak Rp3,7 miliar kepada 40 orang pelaku UMKM, dana pihak ketiga sebesar Rp565 juta oleh 150 orang nasabah, pembentukan QRIS sebanyak 39 merchant, pembentukan Agen Bank Sulselbar sebanyak 1 orang, serta pembukaan tabungan haji sebanyak 28 orang di Desa Kassi, Kabupaten Jeneponto.
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program Ekosistem Keuangan Inklusif yang telah dilaksanakan OJK Provisi Sulsel dan Sulbar dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di desa wisata Kassi.
Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada kantor OJK Sulsel Sulbar dan seluruh pihak yang telah menyukseskan program Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Kassi Kabupaten Jeneponto.
Pj Bupati Junaedi Bakri juga menekankan pentingnya program tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa, khususnya melalui pengembangan UMKM Desa.
Ke depan, program EKI ini akan dilanjutkan pada tahun 2025 dengan memilih desa lainnya. Desa dimaksud tidak hanya terbatas pada desa wisata, namun juga menyasar pada desa dengan potensi sektor usaha produktif unggulan lainnya. (mir)