COP 30 di Brasil, Delegasi Kemenhut Bertemu Perwakilan Systemic

2 hours ago 1

loading...

Delegasi dari Kementerian Kehutanan bertemu perwakilan Systemic untuk mempelajari lebih jauh tentang Tropical Forest Forever Facility (TFFF) di Sao Paolo, Brazil. Foto/Dok. SindoNews

BELEM - Penasihat Utama Menteri untuk Menteri Kehutanan Edo Mahendra dan Silverius Oscar didampingi Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Krisdianto bertemu dengan perwakilan Systemic, yaitu Felipe, Jeremy, dan Barbara, untuk mempelajari lebih jauh Tropical Forest Forever Facility (TFFF) di Sao Paolo Brazil. Hal ini dilakukan di sela-sela persiapan mengikuti Conference of Party (COP) 30 di Belém Brasil.

Ketiga anggota delegasi Indonesia dari Kementerian Kehutanan tersebut menyempatkan diri berdiskusi dengan tiga perwakilan Systemic tersebut. Mereka adalah PMO TFFF yang menyusun kerangka TFFF dari inisiatif awal sampai dengan sekarang terbitnya TFFF versi 3.1. Baca juga: Indonesia Tegaskan Komitmen Iklim dan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis

"Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa Indonesia menyatakan dukungannya terhadap TFFF sebagai sebuah skema pendanaan inovatif yang mempunyai tujuan mulia untuk menyelamatkan hutan tropis dengan pendekatan ekonomi," kata Edo dalam siaran pers, Jumat (7/11/2025).

Ia melanjutkan langkah Indonesia ini bisa menjadi salah satu strategi untuk mewujudkan target pengurangan emisi sektor kehutanan melalui program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. TFFF merupakan inisiatif mekanisme pembiayaan internasional yang dirancang untuk memastikan keberlanjutan ekosistem hutan tropis sebagai penyerap karbon terbesar di dunia untuk menjaga stabilitas iklim global.

Indonesia menilai langkah ini sebagai pendorong kolaborasi lintas negara, lintas pemangku kepentingan, dan berbasis masyarakat untuk menjaga keberlangsungan hutan bagi generasi mendatang. TFFF dirancang untuk memberi insentif berbasis hasil kepada negara-negara tropis guna mencegah deforestasi dan degradasi hutan.

Skema ini menggunakan mekanisme blended finance, dimana dana yang digunakan untuk mendukung pelestarian hutan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Mekanisme blended finance merupakan gabungan dana dari publik dan swasta dengan potensi dana jangka panjang hingga 125 miliar dollar Amerika.Baca juga: Prabowo: Indonesia Berpeluang Jadi Negara Pertama Nol Emisi Karbon

Dalam diskusi tersebut, Felipe dari Systemic menjelaskan bagaimana inisiasi TFFF ini telah dimulai sejak 25 tahun yang lalu, dengan membandingkan sistem pengaturan pendanaan yang telah ada untuk Pengelolaan Hutan secara lestari. Dengan segala perbaikannya, kini TFFF memasuki versi terbaru, yaitu 3.1 dengan menekankan perhatian pemanfaatan insentif kepada penduduk asli dan komunitas lokal (Indigenous People and Local Community).

(poe)

Read Entire Article
Info Buruh | Perkotaan | | |