Rapor Merah Timnas Indonesia Sepanjang Tahun 2025: Hanya Ukir Tiga Kali Menang, Patrick Kluivert Ditendang

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia mencatatkan rekor yang tak begitu mengesankan sepanjang tahun 2025. Rekor merah inilah yang akhirnya turut mendepak Patrick Kluivert dan jajarannya dari kursi pelatih tim Garuda.

Sepanjang tahun 2025 ini, Timnas Indonesia tercatat telah melewati total delapan pertandingan di berbagai ajang, dari laga uji coba internasional hingga perjuangannya pada dua babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Hasilnya, Jay Idzes dkk. hanya bisa mengamankan tiga kemenangan saja. Sisanya, skuad Garuda mencatatkan satu imbang dan empat kali kalah, termasuk ketika harus mengubur mimpi lolos ke Piala Dunia 2026.

Lantas, bagaimana kiprah skuad Garuda di bawah asuhan Patrick Kluivert sepanjang tahun 2025 ini? Seberapa apik hasil yang dicatatkan Timnas Indonesia dari tiga kemenangan tersebut? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

Tim renang Indonesia berhasil melampaui target medali pada ajang SEA Games 2025 Thailand yang berlangsung di Swimming Pool Sports Authority of Thailand, Bangkok, Senin (15/12/2025), setelah skuad Merah Putih menutup cabang renang dengan raihan 3 meda...

Sejak ditunjuk menjadi nakhoda Timnas Indonesia pada awal Januari 2025, Patrick Kluivert langsung dihadapkan pada satu tugas berat, yakni mendampingi anak asuhnya melanjutkan perjuangan di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Hasilnya, skuad Garuda langsung terkapar di awal. Mereka harus mengalami kekalahan telak dengan skor 1-5 di kandang Australia. Beruntung, Maarten Paes cs. mampu bangkit pada laga berikutnya setelah menumbangkan Bahrain dengan skor tipis 1-0.

Fase berikutnya ialah menjalani dua laga terakhir pada Juni 2025. Yang pertama, skuad asuhan Patrick Kluivert bisa menang 1-0 atas China sekaligus mengunci posisi di peringkat empat besar Grup C putaran ketiga untuk lolos ke babak keempat.

Hanya, pada partai pamungkas, Timnas Indonesia tak mampu menutup perjuangan dengan hasil positif. Mereka harus mengakui kedigdayaan Jepang setelah tumbang enam gol tanpa balas di Negeri Sakura.

Secara keseluruhan, Timnas Indonesia mengukir dua kemenangan dan dua kekalahan di fase ini. Namun, rekornya juga tak oke karena hanya bisa mencetak tiga gol dan kebobolan 11 gol dari empat pertandingan di babak ini.

Dalam kurun waktu tiga bulan menuju putaran keempat, Timnas Indonesia mendapatkan kesempatan satu periode FIFA Matchday untuk menggelar pertandingan uji coba sebagai ajang persiapan terakhir di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Laga uji coba ini tersaji pada medio September 2025. Di laga ini, Patrick Kluivert awalnya diagendakan menjajal kekuatan Lebanon dan Kuwait. Namun, Kuwait membatalkan uji coba dan akhirnya digantikan Chinese Taipei.

Hasilnya, Ole Romeny dkk. bisa mengukir kemenangan telak 6-0 atas Chinese Taipei yang kualitasnya jauh di bawah. Namun, ketika melewati laga melawan Lebanon, skuad Garuda tak berdaya karena laga berakhir imbang 0-0.

Dua laga ini diharapkan bisa mematangkan skema yang ingin digunakan Kluivert untuk menghadapi putaran keempat.

Yang menarik, kemenangan 6-0 atas Chinese Taipei itu menjadi hasil positif terakhir yang diukir skuad Garuda di tahun 2025.

Babak penentuan yang dihadapi Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 berakhir antiklimaks. Pasalnya, skuad Merah Putih terkapar menghadapi dua lawan berat di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak, skuad asuhan Patrick Kluivert dinilai tak mampu tampil maksimal sesuai harapan. Alhasil, Rizky Ridho dkk. menelan dua kekalahan beruntun di putaran keempat ini.

Kekalahan yang pertama terjadi saat tumbang 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi. Setelah itu, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Irak seusai dikalahkan dengan skor tipis 0-1 pada partai terakhir Grup B putaran keempat.

Dua kekalahan ini menimbulkan gejolak yang luar biasa di tengah besarnya ekspektasi yang menggelayuti skuad Garuda.

Kegagalan lolos ke babak berikutnya menjadi tamparan telak bagi jajaran tim pelatih, hingga akhirnya terdepak dari posisinya.