Kamis 16 Januari 2025 07:00 am oleh ronalyw
GOWA, BKM — Dua remaja masing-masing Ak (20) dan Na (16) berhasil diringkus aparat Satreskrim Polsek Somba Opu. Keduanya bahkan harus dihadiahi timan panas lantaran melawan dan berusaha kabur saat ditangkap di tempat persembunyiannya.
Ak dan Na diciduk di rumah nenek Ak pada Selasa (14/1) pukul 21.00 Wita di Lingkungan Galoggoro, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Rumah tersebut berada tidak jauh dari tempat tinggal Ak. Keduanya jadi target polisi setelah terlapor mencuri sepeda motor seorang warga yang tinggal di rumah kos Jalan Malino No. 126, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Somba Opu.
Kasubsi PIDM Polres Gowa Iptu Kusman Jaya kepada BKM saat dikonfirmasi, Rabu (15/1) siang membenarkan penangkapan dua pemuda tersebut.
Kusman menjelaskan kronologi penangkapan Ak dan Na hingga kaki masing-masing pelaku ditembak petugas.
“Iya benar, keduanya berhasil ditangkap di rumah nenek Ak, tidak jauh dari rumah Ak sendiri. Jadi rumah neneknya itu dijadikan tempat sembunyi. Pada saat pelaku dibawa untuk menunjukkan TKP serta barang bukti tiba-tiba di perjalanan kedua terduga pelaku kabur dengan cara melawan petugas. Makanya, petugas melakukan tindakan tegas terukur dengan cara mengarahkan tembakan pada bagian kaki keduanya,” ungkap Iptu Kusman Jaya.
Ak merupakan warga Bontoramba, sementara diidentifikasi sebagai warga Makassar, tepatnya beralamat di Rappokalling, Kecamatan Tallo.
Polisi berhasil mengamankan dua sepeda motor sebagai barang bukti. Masing-masing sepeda motor korban merk Yamaha Mio M3 warna hitam dan satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter warna merah yang digunakan kedua pelaku pada saat melakukan aksinya. Keduanya bakal dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian.
Ditanya apakah kedua terduga pelaku merupakan jaringan atau sindikat curanmor, Iptu Kusman mengatakan polisi masih mendalami kasus keduanya.
“Masih didalami. Tapi kalau dilihat dari cara pelaku setelah melakukan pencurian kendaraan bermotor, sparepart motor dilepas lalu dijual terpisah di beberapa tempat. Karena itu patut diduga pelaku sudah sangat profesional atau sudah sering melakukan aksinya,” jelas Iptu Kusman Jaya. (sar)