Sabtu 1 Februari 2025 07:00 am oleh ronalyw
IST PENDIDIKAN POLITIK--Bendahara Fraksi Golkar DPRD Makassar Eshin Usami Nur Rahman menyampaikan masukan pada kegiatan pendidikan politik kader
MAKASSAR, BKM–Legislator Partai Golkar DPRD Makassar, Eshin Usami Nur Rahman, menekankan pentingnya konsolidasi organisasi pasca-Pemilu serta pendidikan politik dalam memperkuat peran kader Partai Golkar di tengah masyarakat.
Hal ini Eshin sampaikan setelah mengikuti Pendidikan Politik Kader Partai Golkar Sulsel Tahun 2025, yang menurutnya menjadi pengalaman berharga dalam memahami dinamika politik pasca-Pemilu.
“Mengikuti pendidikan politik ini benar-benar membuka wawasan saya tentang bagaimana kader Golkar harus bersiap menghadapi tantangan politik setelah Pemilu. Konsolidasi adalah kunci utama agar partai tetap solid dan mampu menjalankan program-programnya dengan baik,” ujar Eshin, Jumat (31/1).
Eshin mengungkapkan bahwa dalam pendidikan politik ini, Dr HM Taufan Pawe, menyoroti pentingnya konsolidasi organisasi pasca-Pemilu. Menurutnya, pasca-Pemilu adalah fase krusial bagi partai untuk merapatkan barisan, memperkuat komunikasi internal, serta menyusun strategi jangka panjang agar Golkar tetap menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan.
“Pemilu bukanlah akhir, melainkan awal bagi kader untuk semakin dekat dengan masyarakat. Konsolidasi yang baik akan menentukan bagaimana Golkar bisa terus hadir sebagai partai yang membela kepentingan rakyat,” jelas Eshin yang juga bendahara Fraksi Golkar ini.
Ia juga menambahkan bahwa kader harus memiliki peran aktif dalam mengawal kebijakan serta menjaga kepercayaan publik terhadap partai. Dalam hal ini, pendidikan politik menjadi bekal penting agar kader memiliki pemahaman yang kuat tentang demokrasi, etika politik, dan strategi pemenangan di masa mendatang.
Menurut Eshin, materi yang disampaikan dalam pendidikan politik memberikan perspektif yang lebih luas tentang peran kader dalam politik. Prof. Dr. Armin Arsyid, dan Prof. Dr. Lauddin Marsuni, memberikan wawasan mendalam tentang demokrasi dan etika politik, sementara Rahman Pina dan Ambas Syam, berbagi refleksi tentang kemenangan politik serta pentingnya kader berkontribusi nyata bagi masyarakat.
“Menjadi kader Golkar bukan sekadar memahami strategi politik, tetapi juga harus memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab dalam membangun bangsa. Pendidikan politik ini membentuk kader yang tidak hanya kuat secara strategi, tetapi juga memiliki nilai-nilai kebangsaan yang tinggi,” tegasnya.
Eshin menilai bahwa dengan konsolidasi pasca-Pemilu yang kuat dan pendidikan politik yang terus berkesinambungan, kader Golkar akan semakin siap menghadapi tantangan politik ke depan. Ia berharap momentum ini bisa menjadi pijakan bagi kader untuk lebih aktif dalam menjalankan peran politiknya.
“Golkar harus terus bergerak maju dengan kader yang solid dan berintegritas. Dengan bekal pendidikan politik dan strategi konsolidasi yang tepat, kita dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.(ita/rif)