Rabu 15 Januari 2025 07:00 am oleh ronalyw
PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto terus bergulir di beberapa kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
Termasuk di Sulawesi Selatan.
Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah gizi di masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak yang ada di sekolah.
Gagasan ini pertama kali muncul sebagai jawaban atas meningkatnya angka kekurangan gizi atau stunting hingga memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.
Pada tahun 2023, angka stunting di Indonesia tercatat sebesar 21,5 persen. Angka tersebut tergolong cukup tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen dan standar WHO di bawah 20 persen.
MBG sendiri direncanakan tidak hanya memberikan makanan secara cuma-cuma, tetapi juga untuk memastikan makanan yang disediakan memiliki kandungan gizi yang memadai sesuai dengan kebutuhan para siswa.
Sejak awal dicanangkan, program ini telah menjadi topik perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Banyak yang menyambut baik inisiatif ini karena dianggap sebagai langkah nyata untuk mengatasi permasalahan ketahanan pangan dan gizi buruk.
Namun menurut saya, program ini adalah sebuah terobosan dan langkah nyata untuk kemajuan dan perkembangan generasi nantinya. Karena tentu semua orang tua siswa belum tentu berpenghasilan yang sama. Apalagi angka kemiskinan di Indonesia cukup tinggi.
Untuk itu saya kira dengan adanya program MBG ini dapat sedikit meringankan beban, sekaligus mengurangi uang jajan untuk anak sekolah.
Saya juga berharap agar kiranya masyarakat dapat memantau perkembangan program ini, jangan sampai ada celah untuk para pelaku atau oknum yang ingin menyelewengkan dana yang dialokasikan untuk MBG. (jar)