Masih di Angka 40 Persen, Dispar Tetap Optimis
Kamis 12 Desember 2024 07:00 am oleh ronalyw
int HOTEL--Tingkat reservasi kamar hotel menjelang Nataru 2025 masih rendah hanya mencapai 40 persen. Meski begitu Dispar Kota makassar tetap optimis bisa meningkat.Tampak Hotel Claro Makassar.
MAKASSAR, BKM–Tingkat reservasi kamar hotel menjelang libur natal dan akhir tahun (Nataru) 2025 masih rendah. Namun, Dinas Pariwisata Kota Makassar tetap optimistis reservasi kamar hotel akan meningkat signifikan hingga akhir Desember 2024 ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Moh Roem menyampaikan, Nataru memamg menjadi salah satu momentum besar terjadinya pergerakan masyarakat.
Pergerakan ekonomi sangat tinggi potensinya menjelang pergantian tahun.
Karenanya, Nataru sangat berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Dia mengatakan, berdasarkan data Kementerian Pariwisata RI, ada sepuluh daerah diprediksi dengan tujuan liburan terbanyak pada akhir tahun nanti.
Antara lain Jawa Tengah (17,10 persen), Daerah Istimewa Yogyakarta (15,77 persen), dan Jawa Barat (11,78 persen).
Selanjutnya, ada wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (10,34 persen), Jawa Timur (8,85 persen), Sumatera Utara (5,70 persen), Bali (5,55 persen), Sumatera Barat (3,26 persen), Lampung (3,08 persen), dan Sulawesi Selatan (2,66 persen).
“Provinsi Sulawesi Selatan diprediksi menjadi salah satu daerah yang akan banyak dikunjungi pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru),” ungkap Roem, Rabu (11/12).
Hal tersebut menjadi kabar baik bagi Kota Makassar sebagai ibu kita provinsi.
“Memang setiap akhir tahun menjelang pergantian tahun kebiasaan masyarakat adalah mencari tempat liburan, baik itu bersama keluarga, teman atau kerabat lain,” ujar Roem.
Tentunya, momen nataru ini juga menjadi ladang peningkatan pendapatan bagi para pelaku ekonomi kreatif. Ini juga menjadi kesempatan besar bagi industri perhotelan di Makassar.
Tingkat okupansi hotel di momen pergantian tahun biasanya mengalami peningkatan signifikan.
Sejauh ini, sudah banyak event yang disiapkan oleh perhotelan menyambut Natal dan tahun baru.
“Di Nataru kita lihat industri perhotelan memberikan banyak acara-acara tapi laporan mereka ke kami memang berbeda daya beli masyarakat di Desember tahun lalu dengan tahun ini, paket mereka baru terjual kurang lebih 30-40 persen,” katanya.
“Tapi ini kan masih ada 2 mingguan, mungkin masyarakat lagi memilih-milih hotel yang mana, sambungnya.
Sementara itu, sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan, Anggiat Sinaga, mengaku optimis tingkat hunian hotel di Sulsel akan meningkat saat malam Tahun Baru 2025. “Kami tetap optimis hunian khusus pada tanggal 31 Desember 2024, karena momen setahun sekali, okupansi bisa tembus 90 hingga 95 persen,” kata Anggiat.
Menurut Anggiat, akhir tahun merupakan momentum yang baik bagi pelaku usaha perhotelan. Pasalnya, kecenderungan pasar domestik atau masyarakat Sulsel dan sekitarnya akan lebih memilih menghabiskan akhir tahun di wilayahnya sendiri. Anggiat pun mengaku optimis tingkat hunian hotel tahun baru kali ini akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh waktu tahun baru yang tidak jatuh pada hari libur atau akhir pekan.(rhm-int)