Ketua KPU Akui Partisipasi Capai 71,4 Persen

2 weeks ago 15

Selasa 10 Desember 2024 07:00 am oleh

IST BERI KETERANGAN--Ketua KPU Sulsel Hasbullah memberikan keterangan usai rapat pleno rekapitulasi Pilgub Sulsel di Novotel, Kota Makassar, Senin (9/12) dini hari

MAKASSAR, BKM–Tingkat partisipasi pemilih pada kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub), pemilihan wali kota (Pilwali) serta pemilihan bupati (Pilbup) serentak 2024 di Sulawesi Selatan mencapai angka 71,4 persen.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi selatan Hasbullah mengatakan, partisipasi Pilkada 2024 meningkat dibanding dua momen Pilkada sebelumnya.
“Kalau kita bandingkan dengan Pilkada 2018, dengan 2012, 2024 paling tinggi karena kita 71,4 persen”ujar Hasbullah usai rapat pleno rekapitulasi Pilgub Sulsel di Novotel, Kota Makassar, Senin (9/12) dini hari.

Menurutnya, tingkat partisipasi sebelumnya hanya 69 sekian persen kemudian Pilkada sebelumnya lagi 68 persen.
Merujuk data total suara sah dan tidak sah Pilgub Sulsel 2024, warga yang menggunakan hak pilihnya berjumlah 4.795.737.
Angka tersebut cukup jauh dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada di Sulsel sebanyak 6.680.807 jiwa.
Meski begitu, Hasbullah menjelaskan, partisipasi pemilih di Kota Makassar yang dianggap paling rendah.
“Malah di kabupaten lain yang saya sampaikan tadi, yang tertinggi itu kayak Enrekang 81 persen, Parepare 80, kemudian Soppeng 78 persen. Paling bawah Makassar,”jelas Hasbullah.

Awalnya, KPU Sulsel memasang target partisipasi Pilkada 2024 melebihi 80 persen. Angka itu sesuai persentase partisipasi Pemilu presiden dan legislatif 14 Februari lalu.
Target itu dinilai wajar, apalagi mengingat hari pencoblosan Pemilu dan Pilkada digelar di tahun yang sama.
“Kita berharap bisa (lebih), karena waktunya dekat, itu bisa juga masuk 80, namun ternyata dengan dinamika yang ada, waktunya juga, di beberapa daerah sebenarnya ada hujan, berbeda dengan Pemilu di 14 Februari memang waktunya cerah,”jelas Hasbullah.

Meski begitu, Hasbullah tak ingin menjadikan cuaca sebagai alasan angka partisipasi yang tidak melampaui persentase Pemilu.
“Mudah-mudahan keikutsertaan partisipasi ini betul-betul adalah bagian dari kesadaran pemilih untuk datang memilih, jadi bukan karena tingginya tingkat partisipasi tapi apa yang mendorong mereka untuk datang memilih,”jelansya. (rif)






Read Entire Article
Info Buruh | Perkotaan | | |