Senin 9 Desember 2024 07:00 am oleh ronalyw
PAREPARE, BKM — Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan PSSI mengirim delegasi Bidang Safety and Security Consultant Benjamin Veenbrink dan Head of Infrastructure Safety and Security, Adi Nugroho untuk memonitoring dan mengevaluasi pemenuhan aspek safety dan security (keselamatan dan keamanan) Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Kota Parepare.
Kedatangan perwakilan FIFA dan PSSI disambut Sekkot Parepare, Muh Husni Syam didampingi sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkot Parepare. Turut hadir tim Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU, tim BPPW Sulsel, tim manajemen konstruksi dan tim kontraktor pelaksana di Stadion GBH Parepare, Jumat (6/12) akhir pekan lalu.
Sejauh ini Stadion Gelora BJ Habibie sedang dalam proses rehabilitasi dan renovasi. Progres pekerjaannya sudah mencapai 82 persen. Delegasi FIFA dan PSSI melakukan pengecekan dan fokus pada kesiapan safety dan security, diantaranya area masuk dan keluar stadion, akses, rute evakuasi, dan arus sirkulasi penonton. Keberadaan dan jumlah toilet juga tidak luput dari pemeriksaan. Lalu, lebar tangga, bagaimana posisi penonton saat bediri di tribun.
Standar keselamatan dan keamanan stadion di Indonesia merupakan bagian dari MoU antara FIFA dan PSSI sebagai pilar utama transformasi sepakbola Indonesia.
Head of Infrastructure Safety and Security PSSI, Adi Nugroho mengatakan, kunjungan ini dalam rangka mengecek dan memastikan safety dan security Stadion Gelora BJ Habibie Parepare yang masih dalam pekerjaan. Ini, juga bagian dari MoU yang telah ditandatangani antara FIFA dan PSSI.
“Kita ada MoU antara FIFA dan PSSI. FIFA mendukung perbaikan stadion, terutama safety dan security. Karena kita punya pengalaman buruh di tahun 2022 sehingga, kita berharap tidak terulang lagi,” ujar Adi Nugroho kepada sejumlah awak media.
Dia menyebut tim dari FIFA mengecek setiap bagian dan area stadion. “Tadi ada area-area yang ditanya oleh tim dari FIFA. Di antaranya, ketinggian pagar, lalu ada penonton berdiri dan jarak-jaraknya. Kemudian lebar tangga untuk jalur masuk dan keluar stadion dihitung semuanya. Kita bersyukur mendapat satu pengalaman, pengalaman yang harus kita sharing,” katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya akan mengamati paparan gambar untuk menilai standar keselamatan dan keamanan Stadion GBH ini, untuk memastikan aspek pendukung lainnya, seperti akses pemain dan penontong. Kemudian, area pemeriksaan, posisi area parkir.
“Penonton datang, menuju stadion, parkir di mana, masuk lewat mana, pemeriksaan bagaimana. Selama di stadion itu, pendukugnya apa, ada toilet dan lainnya,” katanya.
Dia mengungkapkan, secara sekilas bahwa Stadion Gelora BJ Habibie Parepare untuk pertandingan skala nasional, dengan kapasitas 8 ribu hingga 10 ribu itu dinilai cukup. “Kalau pertandingan di level tinggi, itu ada pertimbangan lagi,” jelasnya.
Dia berharap PSM Makassar bisa kembali bermarkas di Stadion GBH Parepare. Termasuk laga Liga 1 Indonesia di Stadion GBH Parepare sudah memenuhi standar. “Tadi saya bicara sama klub. Intinya biar PSM kembali ke sini bermarkas di Stadion Gelora BJ Habibie,” tandasnya. (mup/C)