Sulsel Ditarget 10 Ribu Hektare Jagung Tahap Pertama

8 hours ago 4

Rabu 15 Januari 2025 07:00 am oleh

ist RAKOR--Pj Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry bersama Kapolda Irjen Pol Yudhiawan mengikuti rakor yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman secara virtual, di Mapolda Sulsel, kemarin.

MAKASSAR, BKM — Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Fadjry Djufry menyebut Sulsel ditarget 10 ribu hektare tanaman jagung di tahap pertama ini. Pihaknya akan melaunching tanaman jagung hari ini, Rabu (15/1), di Kabupaten Jeneponto.
Dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman yang dilaksanakan secara virtual, yang diikuti Pemprov Sulsel, Mapolda Sulsel, oleh Kapolda Irjen Pol Yudhiawan.

“Sulsel ini untuk pertama ditarget 10 ribu hektare, kita akan launching di Kabupaten Jeneponto, dan semoga berhasil sehingga target-target yang diberikan selesai. Dan kita akan sukseskan program dari Bapak Presiden RI terkait dengan ketahanan pangan,” kata Pj gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, Selasa (14/1).
Sebelumnya juga, Mentan Andi Amran Sulaiman mengawali sambutannya dalam Rakor mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan yang luar biasa terhadap sektor pertanian. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto pada tanggal 9 Desember 2024 lalu, yang mengingatkan agar dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

“Kemarin, saya dengan Bapak Kapolri berdiskusi tentang pencapaian swasembada pangan jagung di tahun 2025. Dalam diskusi dengan beliau, kita akan tanam perdana dan rencananya hari Rabu, tanggal 15 Januari 2025,” ucap Andi Amran.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kepolisian yang telah mengawal swasembada pangan secara umum, khususnya jagung. Dimana, ada beberapa volume pupuk subsidi yang diselewengkan dan pupuk palsu kami juga monitor itu yang berada di Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan beberapa daerah lainnya,” ungkap Andi Amran.
Bersamaan dengan itu, lanjut Amran, ia juga menemukan pupuk palsu, yang melibatkan 27 perusahaan dan 5 perusahaan seratus persen palsu. Hal ini mengakibatkan kerugian pada petani di seluruh Indonesia sekitar Rp3,2 triliun. Ia juga menjelaskan, bahwa dalam Instruksi Presiden (Inpres) pada 3 Maret 2011, manakala terjadi iklim ekstrim, maka seluruh pihak yang terkait yakni kepolisian, Kemendagri, TNI, wajib ikut dalam mengambil peran di swasembada pangan.

“Saat ini terjadi El Nino, La nina, dan itu membuat para petani menderita dengan El Nino yang begitu keras. Dan itu terjadi di seluruh belahan dunia, bukan saja di Indonesia,” tukas Amran.
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan menyampaikan, pihaknya akan mengikuti instruksi atau perintah karena program ini menyangkut kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
“Di kepolisian diunggulkan dalam bidang jagung dan itu harus berhasil. Ini akan menjadi asupan makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah sehingga diharapkan tercapai Indonesia Emas 2045,” tuturnya. (jun)






Read Entire Article
Info Buruh | Perkotaan | | |