Rabu 11 Desember 2024 07:00 am oleh ronalyw
BARRU, BKM — Bupati Barru Suardi Saleh membuka Maroaki Festival Memasyarakatkan Makan Ikan di Bola Pitue Padongko Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru, Senin (9/12).
Dalam sambutannya, Suardi mengungkapan maroaki dalam bahasa bugis berarti ramai, maroaki biasa dalam dalam acara pernikahan, pilkada dan sebagainya. Menurutnya, maroa dalam kegiatan ini sebenarnya lebih bermakna kebersamaan karena program maroaki ini ia melihat melibatkan lintas sektor, ada kolaborasi antar sektor dimana hampir semua terlibat seperti pariwasata, lingkungan hidup, kesehatan dan sebagainya
“Sekarang ini tidak ada kegiatan yang bisa sukses berjalan sendiri tanpa kolaborasi, ” sebutnya
Tujuan kegiatan ini adalah mensosialisasikan agar masyarakat gemar makan ikan tapi itu hilirnya, sebenarnya yang harus diperbaiki hulurnya yaitu bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat,
“Kalau sisa makan ikan gampang, semua tidak perlu dipromosikan pasti semua gemar makan ikan,”jelasnya.
Akan tetapi kata Suardi Saleh, ada satu hal yang memang perlu diluruskan, kalau dulu orang tua selalu katakan jangan banyak ikan karena nanti cacingan, tapi inilah cara orang tua menegur karena persoalan keterbatasan akan ikan.
Sehingga untuk itu ujarnya, dilakukan festival ini, karena tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Barru berada pada nilai 45,99 persen, dan alhamdulillah ada peningkatan 0,36 persen dari tahun sebelumnya.
“Kalau kita menilik kondisi wilayah kita, kita memiliki potensi besar karena kita memiliki garis pantai sepanjang 78 Km, seharusnya banyak ikan dan banyak kita makan, jangan dijual semuanya,” terangnya
Pada kesempatan ini, Suardi menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini, karena selain festival juga dirangkai dengan berbagai kegiatan seperti pembersihan pantai, juga kegiatan lainnya yang melibatkan PAUD, Posyandu dan sebagainya.
Dia mengungkapkan, tujuan kegiatan ini adalah mendorong masyarakat untuk makan ikan, supaya gemar makan ikan karena ikan mengandung protein dan zat berguna lainnya untuk kita, terutama sekali buat yang rentang stunting seperti ibu hamil,anak balita dan yang baru melahirkan.
Kegiatan ini juga sebagai upaya dalam rangka pencegahan stunting, dan pada bagian ini dirinya menuturkan bahwa Kab.Barru pernah berada diangka stunting terendah 14,1 % dan telah mendapatkan penghargaan, tapi terkahir ini malah naik keangka 22,1 % yang disebabkan karena adanya perubahan indikator penilaian dari SGI (Standar Indonesia) ke SKI (Standar Kesehatan Indonesia), tetapi apapun itu kita harus upayakan turun.
“Stunting penangananya harus dari hulur ke hilir, jika hilirnya saja diatasi, besok ada anak lahir akan kena stunting, ada lagi dalam kandungan akan stunting,” ungkapnya
Dia berharap, semua upaya yang selama ini kita lakukan dalam penurunan dan pencegahan stunting mulai hulur ke hilir, dan menegaskan agar inovasi-inovasi setiap SKPD untuk tetap dijalankan.
“Seperti Dinas Pendidikan, tetap melakukan pemberian tablet tambah darah kepada anak remaja, SMA, Dinas Pendidikan untuk memberikan edukasi bersama puskesmas, kepada Ibu hamil untuk rutin periksa kehamilan,kesehatan secara umum dan minum tablet tambah darah, dan yang sudah melahirkan untuk menyusui bayinya sampai 6 bulan, kemudian 6 bulan keatas sudah bisa diberikan makanan pendamping, tetap melibatkan Mpok Darti untuk memastikan setiap telur masuk ke mulut anak terutama tentunya ikan,” pungkas Suardi.
Untuk diketahui berbagai rangkaian kegiatan Maroaki Festival Memasyarakatkan Makan Ikan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Barru diantaranya bersih Pantai di TPI Sumpang Binangae, Belakang Angkringan sampai depan Bola Pitue, Sungai Mangempang, Lomba Memasak Serba Ikan Tingkat PKK Kecamatan se Kabupaten Barru, Lomba Mewarnai Tingkat PAUD, Bazar Produk Ikan, Penerbitan Kusuka, NIB dan Rekomendasi BBM, Sosialisasi dari ahli Gizi Puskesmas. (udi/C)