Arus Balik Lebaran, Polda dan Dishub Antisipasi Rawan Macet

1 week ago 21

Selasa 8 April 2025 07:00 am oleh

int KERAHKAN--Polda Sulsel memaksimalkan upaya pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025. Sebanyak 102 pos pengamanan telah disiagakan di berbagai titik strategis dalam Operasi Ketupat 2025, yang berlangsung dari 26 Maret hingga 8 April hari ini.

MAKASSAR, BKM– Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel dan Dinas Perhubungan Sulsel hingga kemarin mengantisipasi titik rawan macet oleh lonjakan arus balik Lebaran 2025 di Sulawesi Selatan, yang diperkirakan mencapai 5,1 juta orang dimana puncak arus balik mulai tanggal 5 sampai hari ini 8 April 2025.
Polda Sulsel memaksimalkan upaya pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025. Sebanyak 102 pos pengamanan telah disiagakan di berbagai titik strategis dalam Operasi Ketupat 2025, yang berlangsung dari 26 Maret hingga 8 April.

Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Nasri, menjelaskan bahwa pos-pos tersebut terdiri dari 60 pos pengamanan, 17 pos pelayanan, dan 25 pos terpadu. Pos-pos ini didirikan di titik-titik strategis untuk memastikan keamanan serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan selama Lebaran.
Senmentara itu, Dinas Perhubungan Sulsel bersiap menghadapi lonjakan arus balik Lebaran 1446 Hijriah. Antisipasi kemacetan dilakukan dengan mengerahkan 230 personel di 19 titik rawan macet di seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Pergerakan masyarakat di Sulsel diperkirakan cukup padat, dengan 5,1 juta orang yang masuk ke Sulsel selama periode mudik Lebaran 2025, sementara 4,6 juta orang meninggalkan daerah tersebut.
Kepala Dishub Sulsel, Andi Erwin Terwo, mengungkapkan bahwa prediksi jumlah pemudik yang kembali ke Sulsel cukup signifikan. Hal ini mendorong Dishub Sulsel untuk melakukan persiapan matang guna memastikan kelancaran arus balik.

“Sebagai gambaran selama periode mudik Lebaran 2025, ada sebanyak 5,1 juta orang yang masuk ke Sulsel,” kata Andi Erwin Terwo di Makassar, Senin (7/4).
Moda transportasi yang digunakan pemudik didominasi kendaraan pribadi (24 persen), diikuti bus (16 persen), kereta api (14 persen), sepeda motor (8,7 persen), dan moda transportasi lainnya (21,18 persen). Distribusi moda transportasi ini menunjukkan kebutuhan pengaturan lalu lintas yang komprehensif untuk mengantisipasi potensi kemacetan.
Titik Rawan Macet dan Strategi Pengurai Kemacetan

Beberapa titik rawan macet telah dipetakan, terutama di jalur Makassar-Maros-Bone.
“Makassar-Maros-Bone diperkirakan terjadi kemacetan di pukul 15.00 – 21.00 Wita hari ini, Senin (7/4) kemarin, termasuk bagian selatan, di mana terdapat jalur wisata,” ujar Andi Erwin Terwo. Personel Dishub Sulsel akan ditempatkan di titik-titik tersebut untuk mengurai kemacetan dan membantu kelancaran arus lalu lintas.
Selain jalur Makassar-Maros-Bone, Dishub Sulsel juga menempatkan personel di sejumlah titik perbatasan Makassar. Salah satu titik yang menjadi fokus perhatian adalah simpang lima Maros-Makassar. Keberadaan personel di titik-titik strategis ini diharapkan dapat meminimalisir potensi kemacetan yang lebih parah.
Koordinasi dengan pihak kepolisian juga menjadi bagian penting dari strategi Dishub Sulsel.

“Kita juga tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian pada pelaksanaan Operasi Ketupat untuk mengantisipasi berbagai hal atau risiko perjalanan bagi para pemudik,” tambah Andi Erwin Terwo.
Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi dalam pengelolaan lalu lintas dan memberikan rasa aman bagi para pemudik.
Dominasi kendaraan pribadi dalam arus balik Lebaran 2025 menjadi perhatian khusus bagi Dishub Sulsel. Proporsi kendaraan pribadi yang mencapai 24 persen dari total moda transportasi yang digunakan menunjukkan potensi peningkatan kepadatan lalu lintas yang signifikan. Untuk mengantisipasi hal ini, Dishub Sulsel mengoptimalkan penempatan personel dan strategi pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan macet.
Selain penambahan personel, Dishub Sulsel juga memanfaatkan teknologi dan informasi untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time. Informasi terkini mengenai kondisi jalan dan potensi kemacetan disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbagai media, sehingga masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik dengan pihak terkait, Dishub Sulsel optimis dapat mengatasi potensi kemacetan selama arus balik Lebaran 2025. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik yang kembali ke Sulawesi Selatan.

Dishub Sulsel berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya selama periode arus mudik dan balik Lebaran. Dengan langkah-langkah antisipatif yang telah disiapkan, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan berarti.(jun)






Read Entire Article
Info Buruh | Perkotaan | | |