Pengawasan tak Bisa Main-main
Rabu 28 Mei 2025 07:01 am oleh ronalyw
MAKASSAR, BKM–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar menekankan pentingnya pengawasan ketat jenjelang Iduladha 1446 Hijriah terhadap kualitas hewan kurban, dari kandang hingga ke pisau penyembelihan.
Tak hanya soal daging yang layak dikonsumsi, tetapi juga memastikan tidak ada celah bagi penyebaran penyakit zoonosis yang bisa mengancam ribuan warga.
Ketua Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Makassar, Ismail, menegaskan bahwa pengawasan ini bukanlah formalitas tahunan, tetapi menjamin keamanan konsumsi masyarakat. Di tengah meningkatnya mobilisasi hewan ternak dari luar daerah, perlu tindakan Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) dan aparat keamanan untuk mengawasi ketat jalannya distribusi dan pemotongan hewan.
“Kita sudah koordinasi sebelumnya dengan bu kadis karena kurban bukan hanya soal ibadah, tapi menyangkut kesehatan ribuan orang. Kami ingin memastikan daging yang dikonsumsi warga benar-benar aman, bebas dari cacing, bakteri, atau penyakit menular lainnya,” ungkapnya, Selasa (27/5).
Legislator Fraksi Golkar Makassar ini menyebut, DPRD telah mendorong DP2 untuk bekerja maksimal bersama Babinsa, Babinkamtibmas, dan tim dokter hewan. Pemeriksaan dilakukan dua tahap, yakni ante mortem (sebelum disembelih) dan post mortem (setelah disembelih), yang melibatkan lebih dari 100 tenaga kesehatan hewan termasuk mahasiswa kedokteran hewan.
“Kami juga minta pengawasan diperluas, tak hanya di RPH atau titik resmi, tapi juga di pemotongan yang dilakukan oleh warga di masjid dan lingkungan perumahan,” ujarnya.
Begitupun disampaikan, Anggota Komisi B DPRD Makassar, Kasrudi, menambahkan bahwa pengawasan ketat ini penting karena momen Iduladha menjadi ajang distribusi pangan dalam jumlah besar dan cepat. Jika pengawasan longgar, dampaknya bisa sangat serius.
“Ini bukan soal satu-dua sapi, ini ribuan. Kalau ada satu saja hewan terinfeksi penyakit lalu dagingnya dibagikan ke ratusan orang, itu bisa jadi masalah kesehatan publik. Kita tidak bisa main-main,” tegasnya.
Lanjut Legislator Fraksi Gerindra Makassar ini juga menyoroti pentingnya edukasi dan kesiapan panitia kurban. Menurutnya, DPRD mendorong DP2 dan aparat turun langsung memberi arahan teknis kepada panitia di lapangan.
“Banyak yang sembelih hewan di depan rumah tanpa tahu prosedur bersihnya. Limbah bisa nyebar, darah mengalir ke got, itu bisa timbulkan penyakit. Edukasi ini harus jadi prioritas,”katanya.
Kasrudi juga meminta masyarakat tidak asal membeli hewan kurban dari luar kota tanpa sertifikat kesehatan. “Jangan tergiur harga murah tapi justru membawa masalah. Perlu ada kesadaran kolektif untuk memilih hewan yang sehat,” ujarnya.
Langkah pengawasan ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman, tidak hanya dari sisi religius, tetapi juga dari aspek kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan warga dalam menyambut Iduladha. (ita)