Rabu 28 Mei 2025 07:01 am oleh ronalyw
int Munafri Arifuddin
MAKASSAR, BKM–Salah satu program prioritas yang akan dikembangkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Mulia) adalah Makassar Super Apps.
Program ini merupakan aplikasi digital terintegrasi untuk pelayanan publik.
Dalam proses pengembangannya, pendekatan co-creation menjadi kunci utama dengan melibatkan masyarakat umum.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menekankan pentingnya pengembangan Super Apps yang terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat, sebagai bagian dari upaya pemerintah kota dalam menjalankan Sistem Pelayanan Minimal (SPM).
“Dengan program Makassar Super Apps ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat, dan fokus kita saat ini adalah bagaimana sesuai SPM,” ujar Munafri, saat menerima presentasi Blueprint Makassar Super Apps yang dihadiri staf ahli Kemenkes RI, Setiaji di kantor Balai Kota Makassar, Senin (26/5).
Dalam pertemuan itu, hadir pula Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, perwakilan Tim Ahli Pemkot Dara Nasution, serta expose dari Tim Digital Makassar, yaitu Wisnu Ardianto dan Rian Andrian.
Appi berharap aplikasi Makassar Super Apps tetap sinkron dengan enam pelayanan dasar yang wajib dieksekusi oleh pemerintah daerah, dengan total 31 potensi layanan dan 11 layanan yang menjadi prioritas.
“SPM ini menjadi layanan utama kebutuhan masyarakat, yang akan dijalankan secara bersama-sama dan terkoneksi dengan masyarakat melalui aplikasi Makassar Super Apps ini,” tambahnya.
Wali Kota menegaskan, aplikasi tersebut tidak boleh hanya mencerminkan keinginan pemerintah, tetapi harus benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat.
Pada pertemuan tersebut, Wisnu Ardianto, salah satu perwakilan tim pengembang Makassar Super Apps menjelaskan bahwa visi besar dari Makassar Super Apps adalah menciptakan satu aplikasi yang mengintegrasikan seluruh layanan publik kota dengan tiga nilai utama, keterjangkauan, kecepatan, dan pengembangan akses.
“Yang pertama adalah keterjangkauan layanan yang inklusif, dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Kedua, kecepatan, karena persoalan layanan lambat harus dijawab lewat aplikasi ini. Dan ketiga, soal aksesibilitas sebagai bagian dari visi pengembangan,” ujar Wisnu.
Ia juga melaporkan bahwa versi awal Super Apps untuk Android telah siap, sementara versi iOS sempat tertunda karena kendala regulasi dari Apple. Namun saat ini sudah tersedia di TestFlight dan sedang dalam tahap akhir integrasi login via Apple ID.
Versi awal aplikasi akan menampilkan sejumlah fitur, seperti layanan kependudukan, informasi bank sampah, jadwal acara, berita terbaru, hingga layanan pengajuan akta. Aplikasi ini dirancang agar menjadi kebutuhan sehari-hari warga, bukan hanya formalitas digital.
Dari riset, ditemukan kebutuhan layanan publik yang seragam di antaranya, layanan kependudukan, kesehatan, pendidikan, pengaduan, bantuan sosial, pajak, perizinan usaha, transportasi, kebencanaan, hingga lowongan kerja.
“Semua kebutuhan ini sudah diakomodasi dalam konsep Sapta Mulia yang dirancang Pak Wali dan Ibu Wawali. Misalnya seragam gratis masuk dalam layanan pendidikan, pajak dan bantuan sosial juga termasuk hal lainya,” jelas Wisnu.(rhm)