Selasa 10 Desember 2024 07:00 am oleh ronalyw
RAKOR -- Disdik Sinjai mengadakan Rakor perencanaan, supervisi, dan evaluasi layanan pendidikan non formal/kesetaraan (penanganan anak tidak sekolah) di Aula Perempuan Wisma Sanjaya, Senin (9/12).
SINJAI, BKM — Dinas Pendidikan (Disdik) Sinjai mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) perencanaan, supervisi, dan evaluasi layanan pendidikan non formal/kesetaraan (penanganan anak tidak sekolah) di Aula Perempuan Wisma Sanjaya, Senin (9/12).
Rakor dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Sinjai diwakili Pj Sekkab Sinjai, A Ilham Abubakar, dan dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk kepala sekolah, guru, admin desa dan kelurahan, serta perwakilan pemerintah kecamatan.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sinjai, Irwan Suaib, mengatakan rakor ini dilaksanakan untuk mengkoordinasikan langkah-langkah strategis dalam penanganan anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Sinjai.
“Ini untuk memperkuat kerja sama dengan operator desa dan kelurahan dalam rangka menghasilkan verifikasi dan validasi ATS yang maksimal,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Irwan mengungkapkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan dalam penanganan ATS di Sinjai, baik berupa inovasi tutor Bali Bolae, serta program orang tua angkat yang melibatkan guru dan kepala sekolah, hingga memaksimalkan aplikasi Ta Sikola Si.
“Alhamdulillah, berkat upaya dan kerja keras teman-teman, per hari ini sudah 3.650 anak yang telah bersekolah, tersebar di 21 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Sinjai,” jelasnya.
Pj Sekkab Sinjai, A Ilham Abubakar dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak terkait dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan non formal dan kesetaraan. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.
“Kami mengajak seluruh pihak bersinergi dan berkolaborasi dalam penanganan ATS untuk mewujudkan Sinjai sebagai daerah yang peduli terhadap anak usia sekolah dalam mengakses pendidikan sehingga dapat menyelesaikan pendidikan 12 tahun,” pungkasnya. (din/C)