Sabtu 28 Desember 2024 07:00 am oleh ronalyw
MAKASSAR, BKM– Keluhan orangtua siswa berdatangan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar.Mereka meminta dewan untuk menyampaikan ke Pemerintah Kota Makassar mencari solusi atas polemik Sekolah Dasar (SD) Inpres Pajjaiang di Kecamatan Biringkanaya, yang bermasalah terkait lahan.
Pasalnya, orang tua siswa sudah tidak mampu membayar biaya transportasi yang membengkak setelah para siswa harus pindah tempat belajar yang lebih jauh, imbas dari kasus sengketa lahan tersebut.
“Kemarin banyak sekali orangtua datang ke saya, orang tua mengeluh soal biaya transportasi bertambah dan tentu biaya lain juga ikut bertambah karena jarak tempuh siswa ke sekolah sementara mereka jauh dari tempat tinggal,” ungkap anggota DPRD Makassar, Zulhajar yang ditemui usai mengikuti rapat, Jumat (27/12).
Ia menyebut saat ini persoalan lahan masih berproses hukum sehingga diharapkan Pemkot Makassar mencari tempat alternatif untuk dijadikan kelas yang tidak jauh dari lokasi sekolah.
“Ternyata masalah hukum masih berproses antara ahli waris, Pemkot ada juga punya alas hak dan Pemprov. Saya berharap sambil menunggu hasil putusan dicari alternatif ruangan belajar di daerah sekitar sekolah,” katanya.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan hal ini sangat penting, mengingat ada tiga sekolah yang terdampak dari kasus itu. Sementara para siswa berasal dari beberapa kelurahan.
“Ternyata ada tiga sekolah di lokasi itu dengan siswa sekitar 1000 yang kehilangan sementara kelas karena tidak boleh siswa untuk belajar di situ. Pemkot harus sikapi apakah negosiasi ulang dengan pihak yang bersengketa atau mencari alternatif ruang kelas di daerah terdekat,” bebernya.
“Mungkin bisa di daerah GOR, itu kan banyak lahan kosong punya Pemprov, mungkin Pemkot bisa pinjam untuk bangun ruang kelas darurat atau ada ruko di sekitar situ yang dikontrak sementara untuk ruang kelas,” tambahnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Makassar, Irmawati Sila mengaku aduan orangtua siswa, pihaknya akan segera mengusulkan beberapa alternatif ke dinas pendidikan untuk mencari solusi dan kemudahan siswa yang mengungsi di sekolah lain.
“Kami sudah menerima laporan ini, dan akan segera membahas langkah-langkah yang bisa diambil, termasuk kemungkinan memberikan subsidi transportasi atau fasilitas lain yang meringankan beban siswa dan orang tua,” ujarnya.
Apalagi, Legislator Fraksi Mulia DPRD kota Makassar ini mengaku, kalau pihak dinas pendidikan sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait keluhan ini, namun diperkirakan mereka akan segera merumuskan langkah agar pemindahan sementara ini tidak memberatkan siswa. (ita)