Danny Lapor ke Wamendagri, Instruksikan Diproses Hukum
Jumat 6 Desember 2024 07:00 am oleh ronalyw
MAKASSAR, BKM — Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengidentifikasi sejumlah lurah dan sekretaris camat (sekcam) tidak netral selama perhelatan pemilihan wali kota (pilwali) Makassar 2024. Danny mengaku mengantongi sejumlah bukti jika aparatnya terlibat kuat dalam politik praktis dalam kontestasi.
“Sebelumnya kan terdeteksi ada 11 lurah yang disinyalir tidak netral. Ini bertambah jadi 14 orang. Sisanya ada tiga sekcam yang ikut cawe-cawe di pilkada kemarin,” ungkap Danny saat ditemui di kediaman pribadinya, Kamis (5/12).
Danny mengaku telah melaporkan secara lisan para para ASN tersebut kepada Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya saat berada di Jakarta pekan lalu. Danny meminta arahan Wamendagri apakah para ASN tersebut diproses secara hukum atau tidak.
“Jadi saya sudah meminta arahan kepada Pak Wamen (Bima Arya). Arahannya, mereka harus diproses agar ada efek jera dan menjadi pembelajaran bagi aparatur lainnya agar tak berpolitik praktis,” ungkap Danny.
“Saya tanya ini diproses atau tidak. Kalau tidak diproses jadi modus. Kalau diproses pasti ada risikonya. (Jawaban wamen) Proses aja, Pak supaya jadi pembelajaran,” ujar Danny menyampaikan hasil pembicaraannya dengan Wamendagri Bima Arya.
Konsekuensi yang harus diterima para lurah dan sekcam tersebut bisa jadi berujung pemecatan jika terbukti melanggar etik ASN. “Risikonya kalau didapat itu, dipecat, bukan nonaktif atau nonjob. Karena dia kan UU Pemilu, kemudian terlibat. Kemungkinan saya akan (jalur) independen, jangan saya (melapor),” katanya.
Wali Kota Makassar dua periode itu mengatakan, dirinya mendapat laporan para lurah dan sekcam tersebut terang-terangan mendukung pasangan calon wali kota. Bahkan, ada salah satu kantor lurah dijadikan markas salah satu pasangan calon.
“Saya akan segera tindaki. Saya dengar malah ada kantor lurah jadi markas paslon tertentu. Saya pasti akan tindaki,” tandas Danny. (rhm)