Masing-masing Dapat Dua Pasang
Rabu 14 Mei 2025 07:00 am oleh ronalyw
MAKASSAR, BKM — Salah satu program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Mulia), seragam gratis, bakal direalisasikan di awal tahun ajaran baru 2025/2026.
Berbagai persiapan mulai dilakukan Pemkot Makassar untuk melaksanakan program tersebut.
Dinas Pendidikan Kota Makassar telah melakukan pendataan, sebanyak 33 ribu siswa baik SD maupun SMP akan mendapatkan bantuan seragam sekolah ini.
Pemerintah Kota Makassar menyiapkan anggaran pengadaan seragam gratis ini sebesar Rp11 miliar.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie mengatakan, program ini hanya berlaku bagi siswa baru, murid yang baru masuk kelas 1 SD dan kelas VII SMP.
Pemberian seragam sekolah gratis ini merata di semua sekolah negeri yang ada di Makassar. Total SD sebanyak 314 dan SMP 55.
Masing-masing anak akan mendapatkan dua seragam, sehingga total seragam yang akan disiapkan sebanyak 66 ribu dengan jumlah siswa 33 ribu.
“Satu siswa dapat dua seragam, untuk SD putih merah dua pasang, dan SMP putih biru dua pasang,” ucap Andi Bukti kepada, Selasa (13/5).
Kata Andi Bukti, program ini diharapkan menyentuh masyarakat secara langsung.
Apalagi, beban orang tua menyiapkan seragam sekolah untuk anaknya bisa diringankan.
Selain itu, program ini juga memberdayakan pelaku UMKM penjahit di Makassar.
Penjahit lokal dikumpulkan untuk memproduksi seragam sekolah peserta didik.
“Sementara, kita mau berangkat ke Jakarta menyangkut mekanisme pengadaan di LKPP karena ini melibatkan UMKM,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham akan melibatkan masyarakat kecil untuk mewujudkan program prioritasnya.
Program gratis seragam sekolah misalnya, Munafri dan Aliyah akan memanfaatkan jasa para penjahit di Makassar untuk program ini.
Munafri menginginkan agar program unggulannya ikut dirasakan oleh masyarakat.
“Pemberian baju seragam ini diberikan kepada tukang jahit di sekitar sekolah, anak-anak tinggal datang ukur baju dan dijahitkan supaya kehidupan masyarakat penjahit bisa kita maksimalkan,” ucap Munafri Arifuddin belum lama ini. (rhm)