Rabu 21 Mei 2025 07:00 am oleh ronalyw
MAKASSAR, BKM — Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan resmi menetapkan empat sekolah sebagai sekolah unggulan di Kota Makassar.
Ke empat sekolah tersebut adalah SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 17 Makassar.
Berbeda dengan sekolah reguler, sekolah unggulan hanya menerima siswa baru melalui satu jalur, yakni jalur Tes Potensi Akademik (TPA).
Jalur ini menggantikan seluruh skema lain seperti domisili, afirmasi, maupun perpindahan orang tua.
“Jadi tidak ada lagi jalur domisili atau afirmasi untuk empat sekolah ini. Semuanya hanya nilai rapor dan TPA. Itulah nilai bobotnya,” kata Muliayama Tanjung, ketua Tim Teknis Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, Selasa (20/5).
Pelaksanaan TPA telah digelar secara serentak pada 17-19 Mei 2025 dan diikuti oleh total 189.800 calon murid dari seluruh Sulawesi Selatan.
Kata Muliayama, nilai TPA ini akan diakumulasi dengan rata-rata nilai rapor siswa dari kelas 1 hingga kelas 3 SMP untuk menentukan peringkat kelulusan.
Adapun daya tampung masing-masing sekolah unggulan telah ditentukan.
SMAN 1 Makassar akan menerima 396 siswa untuk 11 rombongan belajar (rombel), SMAN 2 Makassar menyiapkan 360 kursi dalam 10 rombel, SMAN 5 Makassar memiliki kuota 432 siswa dalam 12 rombel, dan SMAN 17 Makassar menerima 360 siswa untuk 10 rombel.
Bagi siswa yang lolos seleksi berdasarkan perankingan nilai gabungan TPA dan rapor, pendaftaran akan dibuka pada 26-28 Mei 2025.
Muliayama menambahkan, meski secara umum berjalan lancar, pelaksanaan TPA tahun ini tidak sepenuhnya bebas dari kendala.
Dinas Pendidikan Sulsel menemukan sejumlah permasalahan teknis saat tes berlangsung. Sebagian besar terjadi pada calon murid yang mengikuti tes menggunakan ponsel pribadi.
Ia menyebut terdapat sekitar 300 peserta yang tidak menjawab satu pun soal dengan benar. Artinya skornya nol.
Sementara itu, sekitar 700 peserta mengalami kendala teknis seperti memori ponsel penuh, jaringan tidak stabil, atau tidak menekan tombol selesai, setelah mengerjakan soal, yang menyebabkan jawaban mereka tidak tersimpan di sistem.
“Ada juga yang mengira aplikasinya akan logout sendiri setelah menjawab, padahal harus menekan tombol selesai. Jadi jawabannya tidak terbaca sistem,” ucapnya.
Ia memastikan para peserta yang mengalami kendala teknis akan diberikan kompensasi berupa kesempatan untuk mengikuti tes ulang.
“Akan kita berikan kompensasi untuk tes ulang,” sebutnya.(jun)