Manusia Silver Masuk ke Gorong-gorong

1 week ago 17

Kena Razia dan Dikejar Satpol PP

Rabu 21 Mei 2025 07:01 am oleh

ist BUSUR--Salah seorang personel satpol PP Kota Makassar mengamankan satu busur yang sempat digunakan manusia silver yang rata-rata anak remaja saat melakukan penertiban ke mereka, kemarin.

MAKASSAR, BKM–Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kota Makassar kembali melakukan razia atau penertiban anak jalanan, gelandangan dan Pengemis (Anjal Gepeng), terutama manusia silver, Selasa (20/5).

Razia dilakukan di sejumlah titik yang kerap menjadi lokasi aksi para manusia silver. Diantaranya perempatan Jalan Sungai Saddang-Veteran, perempatan Masjid Raya-Veteran, dan perempatan Haji Bau-Ratulangi-Jenderal Sudirman.
Saat melakukan penertiban di perempatan Jalan Veteran-Sungai Saddang, terjadi kejar-kejaran antar Satpol PP dan manusia silver.
Bahkan, ada perlawanan dari para manusia silver yang didominasi anak maupun remaja.

Mereka berani melempari batu, bahkan membusur para petugas. Namun Satpol yang beranggotakan puluhan petugas berhasil menghalau para manusia silver hingga kocar-kacir.
Ada yang melarikan diri masuk ke lorong-lorong kecil. Bahkan ada juga yang masuk ke gorong-gorong di sekitar kanal Sungai Saddang.
Usai melakukan razia di Sungai Saddang, petugas selanjutnya bergeser ke kawasan Masjid Raya. Namun sayang, tidak tampak manusia silver yang sedang beraksi di sana.
Selanjutnya, mereka berpindah ke perempatan Jalan Haji Bau-Monginsidi.

Disana juga tidak ditemukan para manusia silver beraksi. Namun petugas sempat menyita baju mereka yang ditinggalkan di salah satu rumah kosong.
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Makassar, Fathur Rahim mengatakan, penertiban yang dilakukan merupakan kegiatan rutin Satpol PP dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) sekaligus untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.

Pihaknya menurunkan belasan anggota Satpol PP dari posko induk dan BKO kecamatan.
Menurut Fathur, Satpol PP akan intens melakukan penertiban untuk memberi efek jera kepada para anjal gepeng, terutama manusia silver yang keberadaannya semakin meresahkan.
“Jadi kami turun ke jalan untuk membuat efek jera sehingga mereka akhirnya tidak mau lagi beraksi, keberadaan mereka bisa dieliminir. Ini juga untuk memastikan kelancaran lalu lintas,” ungkap Fathur.

Lebih jauh dikemukakan, selain melakukan penertiban, pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait untuk membantu mengatasi fenomena sosial tersebut. Diharapkan mereka bisa diedukasi terkait bahaya berada di jalan.
Selain itu, dia juga meminta kepada MUI untuk tidak bosan-bosan mengingatkan masyarakat agar tidak memberi uang para anjal gepeng di jalan.
“Kami sudah pernah temui pengurus MUI untuk terus menggaungkan fatwa haram memberi uang di jalan. Karena kalau masyarakat tidak ada yang memberi uang, otomatis mereka tidak akan beraksi di jalan,” tandas Fatur. (rhm)






Read Entire Article
Info Buruh | Perkotaan | | |