Rabu 26 Februari 2025 07:00 am oleh ronalyw
ist CINDERAMATA--Wamen Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla (kanan) menyerahkan cinderamata berupa plakat ke Warek Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof Muhammad Ruslin usai menjadi pembicara utama.
MAKASSAR, BKM–Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kuliah umum bertajuk ‘From Campus to Global Impact: Membangun Karir di Sektor Formal Internasional’.
Acara ini menghadirkan Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla, sebagai pembicara utama. Kuliah umum yang berlangsung di Arsjad Rasjid Lecture Theater, Unhas, ini dihadiri sekitar 200 mahasiswa dari berbagai fakultas.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof Muhammad Ruslin, mewakili Rektor Unhas dalam memberikan sambutan menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan karier mahasiswa.
“Unhas memiliki 58 ribu mahasiswa dan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui program inovatif seperti fast track. Selain ijazah, mahasiswa juga perlu memiliki keterampilan tambahan, seperti soft skill, agar lebih siap menghadapi dunia kerja,” ungkapnya, Selasa (25/2).
Dzulfikar Ahmad Tawalla, dalam materinya, menyoroti fenomena #kaburajadulu yang sedang viral. Ia melihat tren ini sebagai refleksi dari kegelisahan anak muda terhadap ketidakpastian dunia kerja.
“Fenomena ini bukan hal baru, hanya saja sekarang diberi istilah yang lebih populer. Daripada hanya menjadi keluhan, kita harus menjadikan ini sebagai peluang untuk berkembang. Bekerja di luar negeri bisa menjadi pengalaman berharga untuk menambah ilmu, membangun relasi, dan membawa manfaat bagi Indonesia,” jelasnya.
Ia juga memaparkan bahwa peluang kerja di luar negeri semakin terbuka lebar, dengan kebutuhan tenaga kerja asing yang diperkirakan mencapai 1,6 juta orang. Bahkan, Arab Saudi sendiri membutuhkan sekitar 200 ribu pekerja dari Indonesia tahun ini.
Namun, Dzulfikar mengingatkan bahwa bekerja di luar negeri harus dilakukan dengan persiapan matang dan mengikuti prosedur resmi.
“Ada lima kesiapan utama yang harus dimiliki calon pekerja migran, yaitu kesiapan fisik, mental, kompetensi, dokumen, dan visa. Kemampuan bahasa juga menjadi faktor penting agar bisa bersaing di pasar kerja internasional,” tambahnya.
Acara ini berlangsung interaktif, dengan mahasiswa aktif bertanya seputar tantangan dan peluang kerja di luar negeri. Dengan adanya kuliah umum ini, diharapkan mahasiswa Unhas semakin memahami strategi untuk membangun karier di kancah global secara aman dan terencana.(ita)