Waspada Hujan Lebat di Musim Mudik Lebaran

10 hours ago 4

ist MENERIMA--Sekretaris Provinsi Sulsel, Jufri Rahman saat menerima kunjungan Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati di Kantor Gubernur Sulsel,Minggu sore (16/3).BMKG memprediksi hujan lebat terjadi hingga 22 Maret mendatang.

MAKASSAR,BKM– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi cuaca pada musim mudik lebaran 2025 bakal terjadi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Sulsel. Fenomena ini bertepatan dengan periode akhir Ramadan 1446 H dan arus mudik Lebaran IdulFitri, sehingga masyarakat perlu waspada jika ingin mudik.

htm

Menurut informasi resmi BMKG Wilayah IV, mereka memantau aktifnya Osilasi Madden-Julian (MJO) dan gelombang Rosby Equator pada pertengahan dan akhir Maret 2025. MJO adalah fluktuasi utama dalam cuaca tropis dalam skala waktu mingguan hingga bulanan, yang dapat dicirikan sebagai ‘denyut’ awan dan hujan yang bergerak ke arah timur di dekat ekuator.
Selain itu, wilayah Sulsel masih berada di periode musim hujan. Kombinasi fenomena tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Sulsel, khususnya Sulsel bagian barat dan selatan.
BMKG memprediksi cuaca selama periode 15 – 22 Maret 2025 di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan intensitas. Hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa koordinasi ini dilakukan untuk kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, terutama saat periode mudik lebaran.
“Karena wilayah Sulawesi Selatan bagian utara, seperti Toraja, Luwu, Enrekang, dan Bone, termasuk wilayah Timur Tenggara, saat ini memasuki puncak musim hujan pada bulan Maret dan April. Di wilayah utara, dikhawatirkan terjadi banjir bandang dan longsor, yang juga terdapat jalur mudik,” ucapnya saat melakukan kunjungan di Kantor Gubernur Sulsel,Minggu sore (16/3).

“Wilayah Tenggara rawan banjir, bahkan mungkin banjir rob. Oleh karena itu, penting untuk berkoordinasi dalam mengamankan dan mengelola risiko, misalnya dengan rekayasa lalu lintas buka tutup. Jika ada peringatan dini BMKG di zona rawan longsor, mungkin sementara waktu tidak ada kendaraan yang melintas, karena peringatan dini tersebut biasanya berlaku hingga tiga jam,” sambungnya.
Untuk penerbangan, Rita menjelaskan bahwa enam jam sebelum pilot atau maskapai penerbangan melakukan penerbangan, mereka sudah mendapatkan prakiraan cuaca di sepanjang jalur penerbangan. Dengan demikian, maskapai sudah dapat merencanakan jalur penerbangan yang aman.

“Misalnya ada risiko erupsi gunung api, risiko turbulensi, semuanya dapat diketahui. Awan kumulonimbus juga bisa terdeteksi dan informasi ini selalu diperbarui, sehingga penerbangan dapat direncanakan dengan tepat dan aman,” tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Jufri Rahman yang menerima kunjungan Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati, di Baruga Lounge mengatakan, pertemuan tersebut membahas upaya antisipasi, mitigasi, dan peringatan dini terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi pada puncak musim hujan di bulan Maret dan April ini, yang bertepatan dengan puncak arus mudik Lebaran tahun ini.

Hal Ini juga sesuai arahan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman agar dapat mengurangi resiko bencana harus ditingkatkan dan dilakukan bersama-sama. Demikian juga edukasi kebencanaan dan melatih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana.
Jufri Rahman menjelaskan, kunjungan Kepala BMKG ini bertujuan untuk memberikan data terkait potensi daerah rawan bencana di Sulawesi Selatan, khususnya dalam menghadapi arus mudik Lebaran.
“Kami menerima kunjungan Kepala BMKG Pusat dan menerima data terkait potensi daerah rawan, khususnya untuk mudik Lebaran nanti. Seperti kita ketahui, di daerah utara Provinsi Sulawesi Selatan ini kemiringan medannya cukup ekstrem sehingga potensi longsor sangat besar,” ucapnya.

Karena itu, lanjut Jufri, dengan data yang diberikan BMKG, pemerintah dapat segera melakukan mitigasi melalui Tim Terpadu Tanggap Bencana. Data tersebut sudah tersedia sejak enam hari, tiga hari, bahkan real-time mulai terlihat sejak tiga jam hingga 30 menit sebelumnya. Dengan demikian, potensi bencana sudah dapat diketahui lebih awal.
Jufri juga menjelaskan, data potensi longsor yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, agar alat berat dapat disiapkan di sekitar lokasi potensi longsor. Kemudian, Dinas Perhubungan bersama Polres setempat dapat melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup jalan untuk menghindari bencana bagi para pemudik.

“Kemudian BPBD dan Dinas Sosial juga dapat melakukan evakuasi jika terjadi longsor. Data ini sangat penting karena menyangkut keselamatan manusia,” jelasnya.
Selain itu, kata Jufri Rahman, BMKG juga berupaya menjamin keselamatan pelayaran di selat antara Selayar dan Jeneponto dengan membangun radar untuk mendeteksi gelombang laut.
Adapun Prediksi Cuaca BMKG,18 Maret hujan sedang – sangat lebat, 19 Maret hujan sedang – sangat lebat, 20 Maret hujan sedang – lebat, 21 Maret hujan sedang – lebat serta 22 Maret hujan sedang – lebat.
Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem ini diminta waspada kilat/petir dan angin kencang,berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, pohon tumbang, dan tanah longsor.(jun)

Read Entire Article
Info Buruh | Perkotaan | | |