Rabu 5 Maret 2025 19:26 pm oleh rus bkm
BULUKUMBA, BKM — Komitmen Desa Anrang dalam mengatasi persoalan sampah semakin nyata. Kepala Desa Anrang Ismail, mengajak warganya untuk melakukan aksi bersih-bersih sampah di sepanjang jalan desa pada Februari 2025 lalu. Tak hanya itu, Ismail juga mengalokasikan sebagian anggaran dana desa untuk pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Aksi bersih-bersih ini merupakan tindak lanjut dari deklarasi Kampung Merdeka Sampah yang digelar dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 di Pelabuhan Leppe pada 21 Februari 2025. Ismail mengungkapkan bahwa sampah yang dikumpulkan mayoritas berasal dari saluran air yang tersumbat akibat kebiasaan warga membuang sampah sembarangan.
“Kami ingin mewujudkan desa yang benar-benar bersih dari sampah. Deklarasi ini bukan hanya seremonial, tapi kami tindak lanjuti dengan aksi nyata,” ujar Ismail.
Dalam aksi yang berlangsung selama dua hari, warga berhasil mengumpulkan 3,9 kuintal sampah. Setelah dilakukan pemilahan oleh Komunitas Merdeka Sampah Desa Anrang, ditemukan bahwa 169,8 kg merupakan sampah yang masih bisa didaur ulang, sementara 236 kg merupakan sampah residu yang tidak dapat dimanfaatkan kembali.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bulukumba Andi Uke Permatasari, menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap upaya pengurangan sampah di Desa Anrang. “Sampah residu yang sudah dipisahkan akan kami angkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Bulukumba, sementara sampah daur ulang akan dikelola oleh bank sampah desa,” ujar Andi Uke, Selasa, 4 Maret 2025, di kantor DLHK Bulukumba.
Rosmaeni (51), Ketua Komunitas Merdeka Sampah Desa Anrang, menyebut bahwa mayoritas sampah yang ditemukan adalah saset makanan. Ia menyambut baik kegiatan ini karena berhasil meningkatkan kesadaran warga akan bahaya sampah dan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. “Saya berharap desa kami benar-benar menjadi kampung yang merdeka dari sampah,” ungkap Rosmaeni dengan antusias.
Firly Mas’ulatul Jannah dari Ecoton yang turut mendampingi program ini, menjelaskan bahwa Desa Anrang tak hanya mengandalkan bank sampah dalam mengelola sampah, tetapi juga telah mendirikan toko isi ulang (refill station) bersama Komunitas Merdeka Sampah.
“Toko refill ini bertujuan untuk mengurangi sampah saset yang selama ini banyak mencemari lingkungan,” kata Firly.
Dengan upaya berkelanjutan ini, Desa Anrang optimistis dapat menjadi contoh desa bebas sampah di Kabupaten Bulukumba. Deklarasi Kampung Merdeka Sampah bukan sekadar wacana, melainkan langkah konkret menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat. (rls)