Rabu 7 Mei 2025 07:00 am oleh ronalyw
MAKASSAR, BKM– Upaya Pemerintah Kota Makassar membenahi kawasan Car Free Day (CFD) di Jalan Boulevard dengan menerapkan sistem dua zona mendapat sambutan positif dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar yang dinilai menciptakan ruang publik lebih segar.
Ketua Komisi B DPRD Makassar, Ismail, menyebut penataan tersebut sebagai bentuk pengelolaan ruang publik yang berpihak pada semua kalangan.
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah progresif untuk menciptakan ruang publik yang tertib, nyaman, dan inklusif, tanpa mengabaikan pelaku UMKM lokal.
”CFD bukan sekadar menutup jalan dari kendaraan, tapi tentang memberi ruang bagi masyarakat untuk beraktivitas secara sehat dan aman, sambil tetap mendukung pergerakan ekonomi kecil. Penataan dua zona ini adalah solusi bijak,” ungkapnya, Selasa (6/5).
Legislator Fraksi Golkar Makassar ini menegaskan bahwa pelaku UMKM tidak akan dihilangkan, melainkan akan ditempatkan secara lebih tertib agar tidak mengganggu aktivitas utama CFD.
”Penataan ini memungkinkan warga tetap nyaman berolahraga, sementara UMKM tetap bisa berjualan dengan tenang. Kuncinya ada di pengaturan yang adil dan rapi,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Makassar, Andi Tenri Uji Idris, juga menyambut baik langkah tersebut. Menurutnya, penataan zona akan mendorong harmoni antara fungsi sosial dan ekonomi kawasan CFD.
”Kawasan CFD ini punya potensi besar bukan hanya untuk kesehatan masyarakat, tapi juga untuk pemberdayaan ekonomi lokal. Jika ditata dengan benar, keduanya bisa berjalan beriringan,” jelasnya.
Legislator Fraksi PDIP Makassar ini menekankan pentingnya pendekatan persuasif dalam proses penataan, agar para pelaku UMKM merasa dilibatkan dan tidak diberi kesan ‘disingkirkan’.
”Pemkot perlu menggandeng para pelaku UMKM dalam diskusi dan sosialisasi kebijakan ini. Jika mereka merasa dilibatkan, maka proses penataan akan berjalan lebih mulus dan hasilnya bisa dirasakan bersama,”bebernya.
Ia juga menyarankan agar pemkot menyiapkan fasilitas pendukung seperti tenda seragam, tempat sampah, dan sistem rotasi tempat bagi pelaku usaha agar kawasan tetap bersih dan nyaman. “Dengan kolaborasi yang baik, kawasan CFD Boulevard bisa menjadi contoh ideal ruang publik kota yang hidup, sehat, tertib, dan memberi manfaat ekonomi,” tuturnya. (ita)