Senin 25 November 2024 20:25 pm oleh rus bkm
MAKASSAR, BKM — Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) menjadi tuan rumah pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tracer Study untuk perguruan tinggi di bawah koordinasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sultan Batara. Kegiatan ini berlangsung Senin, 25 November 2024 di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh Makassar.
Hadir sebanyak 190 perguruan tinggi di Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara. Serta menghadirkan narasumber dari kampus terkemuka nasional.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Burhanuddin, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada Unismuh.
“Kami merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah kegiatan yang sangat strategis ini, mengingat pentingnya tracer study untuk memastikan relevansi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah IX Dr Andi Lukman, dalam sambutannya menyinggung peran tracer study dalam membangun sinergi antara perguruan tinggi dan dunia industri.
“Tracer study menjadi sarana untuk memetakan keberhasilan lulusan, baik dari segi lokasi kerja maupun kontribusinya di dunia profesional,” ujarnya.
Ia mengapresiasi kolaborasi yang solid antara Unismuh dan Direktorat Belmawa dalam menyukseskan acara ini.
Direktur Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, yang hadir secara daring, menekankan bahwa tracer study menjadi instrumen kunci dalam mengevaluasi kualitas lulusan perguruan tinggi.
“Hasil tracer study tidak hanya menjadi bagian dari indikator akreditasi, tetapi juga bahan evaluasi untuk memperbaiki kurikulum dan pengembangan sistem penjaminan mutu,” jelasnya.
Ia menyebut pentingnya respons alumni untuk keberhasilan tracer study. “Strategi inovatif seperti melibatkan ketua angkatan, dosen pembimbing, hingga pemanfaatan teknologi digital dapat meningkatkan respons alumni,” imbuhnya.
Rangkaian kegiatan ini meliputi paparan dari sejumlah narasumber, seperti Prof. Dr. Sandra Fikawati dan Prof. Ir. Ahmad Syafiq dari Universitas Indonesia, serta Bobby Poerwanto dari Universitas Negeri Makassar. Materi yang disampaikan mencakup metodologi tracer study, pembaruan instrumen, hingga digitalisasi tracer study.
Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan uji coba aplikasi tracer study yang diharapkan dapat mempermudah pelacakan data alumni di masa depan. (rls)