Dukung Program Bupati Gowa, Komunitas Pintu Literasi Indonesia Berbagi ke Penyandang Disabilitas

3 weeks ago 28

GOWA, BKM — Komunitas Pintu Literasi Indonesia menunjukkan kepedulian kepada sesama melalui kegiatan Berbagi Kasih Kepada Duafa. Program yang dilaksanakan setiap bulannya ini, kembali digelar pada Sabtu, 9 Mei 2025.

Kegiatan ini sebagai bagian dari dukungan terhadap program Pemkab Gowa untuk menjadi orang tua asuh bagi masyarakat miskin dan duafa. Berbagi Kasih Kepada Duafa kali ini dilaksanakan di Pakere’, Kelurahan Malakaji, Kecamatan Tompobulu. Penerima bantuan mendapatkan paket sembako dan uang tunai. Salah satu yang menarima bantuan adalah seorang disabilitas bernama Dg  Kadi.

Founder Komunitas Pintu Literasi Ramlah Rara menyebut, program yang rutin dilaksanakan ini sudah berlangsung sejak tahun 2020. Sasarannya adalah masyarakat yang tergolong miskin ekstrem. Mereka berada di beberapa desa dan kelurahan dalam wilayah Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa. Bahkan ada juga yang telah terlaksana di luar Kabupaten Gowa.

”Program kerja ini merupakan kegiatan rutin komunitas Pintu Literasi Indonesia untuk berbagi setiap bulannya kepada para duafa. Penerima bantuan mendapatkan paket sembako atau uang tunai,” ujar Rara, penulis buku Literasi Demokrasi dan Jejak Waktu yang juga tokoh muda literasi di Kabupaten Gowa dan kini menyandang status sebagai Duta Baca Sulawesi Selatan.

Menurut Rara, langkah ini sebagai upaya mencapai indeks literasi inklusi sosial, dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Adapun sumber dana dari kegiatan ini berasal dari sumbangsih para donatur tetap komunitas dan pengurus.

”Kegiatan ini sebagai wujud tercapainya literasi sosial dan capaian program 100 hari kerja Ibu Bupati Gowa, yakni Pendamping Orang Tua Asuh Kepada Keluarga Miskin Ekstrim (KME) yang melibatkan berbagai elemen pemerintah di Kabupaten Gowa,” ujar Rara.

“Alhamdulillah, kegiatan ini sudah berlangsung beberapa tahun dengan melibatkan donatur tetap. Kami memulai dari mereka yang memiliki kepekaan besar tentang dunia sosial yang kami jadikan sebagai donatur tetap. Rata-rata mereka adalah pelaku UMKM di Gowa,” jelasnya.

Selain itu, lanjut ara, ia punya mimpi menjadikan Komunitas Pintu Literasi sebagai lembaga yang memiliki tingkat kepekaan besar kepada lingkungannya. ”Karena takhta tertinggi sebuah literasi adalah ketika kita mampu mengaplikasikan hasil bacaan kita,” imbuhnya.

Terlaksananya program ini, lanjut Rara, saja tidak terlepas dari kerja sama pengurus, donatur dan masyarakat yang selalu memberikan saran dan masukan yang membangun. ”Semoga saja ke depannya kita mampu berkolaborasi dengan pemerintah dengan program lain yang bukan hanya tentang kemiskinan, tapi berbagai hal seperti peningkatan budaya baca masyarakat,” tambahnya.

Kepala Puskesmas Tompobulu Hj. Nursyamsi, SKM merespons positif kegiatan ini. “Saya pribadi sangat bersyukur dengan gerakan ini, karena mampu membantu kami dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat, bukan hanya di bidang kesehatan. sebelumnya kami juga berkolaborasi dengan berkunjung ke sekolah-sekolah memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan dan pendidikan serta meminimalisir kenakalan remaja,” terangnya.

Camat Tompobulu Akbar Tola punya banyak harapan terhadap komunitas. Menurutnya, pemuda memiliki kekuatan besar dan jiwa gotong royong yang besar dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, khususnya soal literasi di pelosok desa.

“Luar biasa program Komunitas Pintu Literasi ini. Terimas kasih Ibu Rara dengan gerakan dan ajakan ini kami bisa bertemu langsung dengan masyarakat. Ini sangat membantu pelaksanaan program pemerintah yang kami laksanakan sebagai bagian dari program 100 hari kerja Ibu Bupati. Semoga kedepannya kita bisa berkolaborasi lagi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada masyarakat,” tutur Akbar Tola.

Salah satu donatur tetap Komunitas Pintu Literasi Nurwahidayanti Mengatakan, mengapresiasi komunitas ini. Dengan berbagai program kerja rumah bacanya, komunitas ini mampu meningkatkan daya baca anak-anak hingga orang tua.

Kedai Literasi sebagai sekretariat Pintu Literasi menjadi wadah masyarakat untuk meningkatkan literasinya. Karena di sana tersedia buku yang bisa dibaca oleh anak-anak hingga orang tua. Pengurus pun aktif melaksanakan kegiatan lomba yang mampu mengasah kemampuan anak-anak.

”Saya menjadi donatur tetap setiap bulannya karena memang kegiatannya sangat bermanfaat. Melalui komunitas ini saya mampu berbagi dengan mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Komunitas Pintu Literasi resmi berdiri sejak 2019, namun telah menjalankan programnya sejak beberapa tahun sebelumnya. Komunitas ini berada di bawah kaki Gunung Lompobattang, tepatnya di Dusun Tanete, Desa Tanete, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa.

Memiliki sekretariat yakni Kedai Literasi, komunitas ini terus berupaya memberikan yang terbaik. Melaksanakan kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat dengan misi menyelesaikan permasalahan bersama-sama, khususnya tentang peningkatan budaya baca dan melek literasi.

Kegiatan ini direspons baik oleh Ketua TP PKK Kecamatan Tompobulu, dengan program pemerintah fokus pada stunting dan permasalahan lainnya. “Gerakan seperti inilah yang harus kami jemput dari komunitas dan anak muda di Kecamatan Tompobulu. Tentu saja segala program kami kan terlaksana dan tercapai ketika mampu disambut baik oleh masyarakat dan semua elemen serta unsur organisasi. Kami berharap ini bukan kegiatan pertama dan terakhir kami. Tapi ke depannya kita mampu membangun kolaborasi dan sinergitas yang baik dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Kecamatan Tompobulu. Sekali lagi terima kasih kepada Komunitas Pintu Literasi Indonesia dengan program kerja luar biasanya,” tutur istri Camat Tompobulu itu.

Hasmira selaku pengurus Komunitas Pintu Literasi Indonesia sekaligus anggota TP PKK Kelurahan Cikoro, mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, sejak bergabung di komunitas ini kami banyak bergerak, bersosialisasi dengan masyarakat tentang permasalahan yang ada. Saya sangat bersyukur bisa bergabung di komunitas ini, bekerja sama dalam menyelesaikan banyak permasalahan yang ada di masyarakat. Semoga ke depannya kita mampu terus bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang ada,” terangnya.

”Semoga saja gerakan literasi ini bisa memantik dan memanggil para pemuda untuk terus melaksanakan kegiatan literasi kapan pun dan di mana pun berada,” harap Rara. (rls)

Read Entire Article
Info Buruh | Perkotaan | | |