JCH Harus Waspada Cuaca Ekstrem di Arab Saudi

16 hours ago 3

Botol Air, Masker dan Handuk Harus Dimanfaatkan

Rabu 7 Mei 2025 07:00 am oleh

int LEPAS--Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman melepas Sebanyak 393 JCH kloter pertama Embarkasi Makassar di aula Mina Asrama Haji Sudiang Makassar, baru0-baru ini.Kemenag mengimbau jemaah untuk waspada cuaca ekstrem di Arab Saudi.

MAKASSAR, BKM– Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan, Ali Yafid, mengimbau seluruh jemaah haji Embarkasi Sulsel waspada cuaca ekstrem di Arab Saudi.

Imbauan ini disampaikan menyusul prediksi suhu udara di Mekah, Arab Saudi, yang mencapai 40 derajat Celsius.
Ia menyampaikan, suhu panas tinggi dapat membahayakan kesehatan jemaah, khususnya saat menjalani rangkaian ibadah haji.
“Saat ini cuaca di Arab Saudi cukup ekstrem. Oleh karena itu, saat transit di Asrama Haji Embarkasi Makassar, kami selalu sampaikan imbauan sesuai arahan dari Dinas Kesehatan,” kata Ali Yafid, Selasa (6/5).

Ali mengatakan, seluruh perlengkapan dibagikan Dinas Kesehatan seperti botol air, masker, dan handuk, harus dimanfaatkan dengan maksimal.
Botol air, misalnya, bisa diisi air minum atau air zamzam, lalu disemprotkan ke wajah untuk menyegarkan diri atau diminum saat tenggorokan kering.
“Handuk kecil disediakan bisa dibasahi dan digunakan sebagai pelembab ketika cuaca sangat panas,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan jamaah untuk membatasi aktivitas di luar ruangan,
mereka diminta tidak keluar hotel kecuali kegiatan resmi dijadwalkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Madinah maupun Arab Saudi.
“Jangan terlalu sering keluar hotel, kecuali untuk kegiatan resmi,” tambahnya.
Ali menekankan bahwa jemaah masih akan menjalani proses ibadah panjang, termasuk puncaknya di Armuzna dan wukuf di Arafah, karena itu menjaga kebugaran tubuh dan menghindari kelelahan sangat penting.

IMBAUAN KEMENAG SULSEL:
-Botol air, masker, dan handuk, harus dimanfaatkan dengan maksimal.
-Botol air, misalnya, bisa diisi air minum atau air zamzam, lalu disemprotkan ke wajah untuk menyegarkan diri atau diminum saat tenggorokan kering.
-Handuk kecil disediakan bisa dibasahi dan digunakan sebagai pelembab ketika cuaca sangat panas.
-Jemaah untuk membatasi aktivitas di luar ruangan,mereka diminta tidak keluar hotel kecuali kegiatan resmi dijadwalkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Madinah maupun Arab Saudi.
-Jemaah masih akan menjalani proses ibadah panjang, termasuk puncaknya di Armuzna dan wukuf di Arafah, karena itu menjaga kebugaran tubuh dan menghindari kelelahan sangat penting.
-Jemaah untuk mengurangi aktivitas yang tidak esensial selama di Tanah Suci, seperti terlalu banyak berbicara atau bermain ponsel.
-“Cukup japri ke petugas jika ada kebutuhan. Jangan menyebar keluhan di media sosial.

“Kesehatan harus dijaga sebaik mungkin agar seluruh rangkaian ibadah dapat dilaksanakan dengan lancar dan khusyuk,” jelasnya.
Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji, Umrah, dan Kerja Sama Luar Negeri, H Bunyamin M. Yafid, juga mengingatkan bahwa ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan spiritual yang sangat bermakna.
“Perjalanan haji bukanlah perjalanan biasa. Ini adalah perjalanan manusia menuju ke langit, karena sejatinya manusia adalah makhluk langit,” ujarnya, mengutip pesan Menteri Agama saat melepas kloter pertama di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bunyamin menekankan bahwa para jemaah merupakan tamu istimewa, baik bagi Kementerian Agama maupun sebagai tamu Allah SWT. Oleh karena itu, ia meminta para petugas agar memberikan pelayanan maksimal.

“Menteri Agama bahkan menyarankan istilah petugas diganti menjadi pelayan, karena tugas mereka memang melayani jemaah selama menjalankan ibadah,” jelasnya.
Ia juga mengimbau jemaah untuk mengurangi aktivitas yang tidak esensial selama di Tanah Suci, seperti terlalu banyak berbicara atau bermain ponsel. Sebaliknya, Bunyamin mengajak jemaah lebih memperbanyak doa dan memperbaiki niat ibadah.

“Kalau ingin bermedsos, silakan, tapi posting-lah hal-hal yang baik. Apa yang kita sampaikan bisa jadi sumber kebahagiaan bagi orang lain,” pesannya. Dirinya mengingatkan agar jemaah menyampaikan keluhan atau kebutuhan secara langsung kepada petugas kloter melalui jalur pribadi, seperti pesan WhatsApp, bukan melalui media sosial.
“Cukup japri ke petugas jika ada kebutuhan. Jangan menyebar keluhan di media sosial. Yang terpenting, jaga kesehatan agar bisa menjalankan ibadah dengan lancar dan meraih predikat haji mabrur,” tutupnya.(jun)






Read Entire Article
Info Buruh | Perkotaan | | |