Jumat 7 Maret 2025 20:56 pm oleh didin
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib, menerima kunjungan dari UNICEF Indonesia.
SINJAI, BKM– Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib, menerima kunjungan dari UNICEF Indonesia dalam rangka Program Pencegahan dan Penanganan Anak Tidak Sekolah (PPATS).
Kunjungan ini berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai pada Jumat, 7 Maret 2025.
Suryanto, Konsultan Pendidikan UNICEF, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin antara Pemerintah Kabupaten Sinjai dan UNICEF, khususnya dalam bidang pendidikan dan pemenuhan hak-hak anak.
“Kami ingin mempelajari inovasi-inovasi lokal terkait PPATS dan mendiskusikan ketersediaan data di tingkat desa maupun kelurahan, baik melalui pendataan lokal maupun data yang tersedia di situs Verval ATS Kemendikbudristek/Pusdatin,” ujar Suryanto.
Dalam pertemuan tersebut, Kadisdik Sinjai memaparkan berbagai inovasi dan strategi yang telah dilakukan untuk mempercepat penanganan anak tidak sekolah (ATS). Beberapa langkah inovatif yang telah diterapkan antara lain:
* Peluncuran aplikasi “Tasikolasi” sebagai sistem pendataan terpadu ATS untuk mengetahui jumlah, lokasi, dan kondisi anak yang tidak bersekolah.
* Inovasi “Orang Tua Angkat” yang melibatkan kepala sekolah dan guru sebagai pendamping bagi anak yang kembali bersekolah.
* Program “Tutor Angkat Balibolae”, di mana tenaga pendidik memberikan pendampingan bagi anak yang mengalami kendala dalam mengejar ketertinggalan pendidikan.
* Pemberian penghargaan bagi kepala desa peduli pendidikan, sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi desa-desa yang berperan aktif dalam penanganan ATS.
* Sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa dan organisasi masyarakat, dalam mendorong anak-anak kembali ke bangku pendidikan.
* Penguatan layanan pendidikan nonformal, seperti PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) bagi anak yang tidak dapat kembali ke sekolah formal.
Berkat berbagai inovasi ini, sebanyak 3.440 anak tidak sekolah (ATS) telah berhasil kembali bersekolah.
“Kami terus berupaya menghadirkan solusi berbasis inovasi untuk menekan angka anak tidak sekolah di Sinjai. Dengan aplikasi Tasikolasi, kami dapat memetakan kondisi ATS secara lebih akurat dan mengambil langkah strategis untuk mengembalikan mereka ke pendidikan formal maupun nonformal,” jelas Irwan Suaib.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihaknya juga memiliki rencana jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan program ini.
“Ke depan, kami berencana membentuk Desa Tuntas ATS, yang bertujuan memastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah di setiap wilayah. Kami berharap program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak agar pendidikan di Sinjai semakin inklusif dan merata,” tambahnya.
Turut hadir dalam pertemuan ini Sekretaris Dinas Pendidikan Sinjai, Dian Purnamasari, para kepala bidang, serta operator aplikasi Tasikolasi.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara UNICEF dan Pemerintah Kabupaten Sinjai dalam memastikan hak setiap anak untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas.