Rabu 14 Mei 2025 07:00 am oleh ronalyw
JALUR DAMAI -- Lima orang pelaku yang diamankan di Mapolres Bulukumba karena terlibat dalam kasus penganiyaan. Kini polisi menunggu kedua pihak untuk mengambil jalur damai demi masa depan anak-anak mereka.
BULUKUMBA, BKM — Kasus pengeroyokan terhadap seorang pelajar di Kabupaten Bulukumba beberapa waktu lalu masih bergulir di kepolisian. Hingga kini, polisi mengamankan lima terduga pelaku yang merupakan anak dibawah umur. Hanya saja kasus ini bisa berakhir dengan penyelesaian secara Diversi jika kedua belah pihak sepakat berdamai. Dengan begitu, polisi tak memaksakan kelanjutan proses hukum.
Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Muhammad Ali menyatakan untuk kasus yang melibatkan anak, ada perlakuan khusus dalam penanganannya, yaitu memberikan ruang untuk proses diversi.
“Kita beri ruang proses diversi, penyelesaian perkara di luar pengadilan yang melibatkan korban dan terduga pelaku, serta keluarga dengan memperhatikan kepentingan kedua belah pihak,” ungkap Muhammad Ali kepada BKM, Selasa (13/5).
Dia mengungkapkan, adanya alasan bagi penyidik dalam memberi ruang diversi dengan mengedepankan pertimbangan keberlanjutan masa depan mereka. “Untuk kasus ini, penyidik memberi ruang kepada kedua pihak untuk proses diversi karena berkaitan dengan masa depan anak-anak kita,” jelas Muhammad Ali.
Sebelumnya, polisi mengamankan lima orang yang masih status pelajar di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Bulukumba usai terlibat kasus pengeroyokan. Dugaan penganiayaan anak dibawah umur ini, bermula saat sebuah video amatir berdurasi 1 menit 31 detik yang memperlihatkan aksi pengeroyokan terhadap seorang pelajar berseragam Pramuka, viral di media sosial. Video tersebut memicu reaksi publik.
Dalam video, korban terlihat dikeroyok oleh sekelompok remaja pria. Sebagian pelaku tampak mengenakan celana sekolah, sementara yang lain memakai celana jeans. Baik korban maupun para pelaku diketahui masih berstatus sebagai pelajar. (ful/C)