Pemberlakuan Sistem Ganjil Genap untuk Pedagang di CFD

19 hours ago 8

Jumat 2 Mei 2025 07:00 am oleh

int ZONA--Pemerintah Kecamatan Panakkukang bersama pengelola CFD Boulevard membagi zona khusus untuk pedagang yang jumlahnya sekitar 500 lebih dengan menerapkan sistem ganjil genap di CFD Boulevard.

MAKASSAR, BKM–Penataan pedagang dan pelaku UMKM yang berjualan di area Car Free Day (CFD) Boulevard dilakukan.
Langkah itu diambil sebagai upaya mengembalikan fungsi utama CFD sebagai ruang publik untuk warga berolah raga.

Camat Panakkukang, Ari Fadli menerangkan, saat Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin melakukan inspeksi mendadak (sidak) di CFD Boulevard, beberapa pekan lalu, ternyata kawasan tersebut lebih banyak digunakan sebagai tempat berjualan dibandingkan sebagai ruang publik untuk olahraga.
Menyikapi kondisi itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin meminta agar para pedagang dan UMKM yang berjualan di sana bisa lebih ditata lagi.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, pemerintah kecamatan bersama pengelola CFD Boulevard pun membagi zona khusus untuk pedagang yang jumlahnya sekitar 500 lebih dengan menerapkan sistem ganjil genap.

“Jadi, Jalan Boulevard dibagi menjadi dua zona, yaitu sebelah selatan untuk UMKM, agar para pedagang tetap bisa berjualan. Sebelah utara dikosongkan, sehingga masyarakat dapat berolahraga, senam, dan bersantai dengan keluarga,” beber Ari Fadli,kemarin.
Selanjutnya, kata mantan Camat Mamajang ini, pedagang dapat nomor ganjil, akan berjualan di minggu pertama, ketiga, demikian seterusnya. Begitu juga dengan yang mengantongi nomor genap, akan berjualan di minggu kedua dan keempat.

“Jadi kami berupaya untuk mengakomodir seluruh pedagang agar bisa tetap berjualan. Makanya kita terapkan metode ganjil genap.Kebijakan ini sudah berjalan selama dua minggu pasca diumumkan oleh Pak Wali,” tambah Ari Fadli,” tambah Ari Fadli.
Lebih jauh dia menjelaskan, konsep awal CFD Boulevard pada 2017 memang ditujukan untuk kepentingan olahraga.
Namun, sejak pandemi Covid-19, kawasan tersebut dimanfaatkan sebagai ruang pemberdayaan UMKM demi mendukung pemulihan ekonomi.
“Dulu tidak ada pedagang, tapi sejak 2021 setelah Covid-19, CFD digunakan untuk pemberdayaan UMKM. Awalnya hanya 100–200 pedagang, sekarang jumlahnya membengkak jadi sekitar 500 lebih,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, kehadiran para pedagang yang semakin membeludak memang harus ditata dengan baik.
Apalagi, warga yang bermukim di kawasan Jalan Boulevard, termasuk warga di perumahan Asoka, Tulip, Nusa Indah, dan kompleks IDI, sudah melihat CFD beralih fungsi menjadi pasar, bukan lagi tempat olahraga.
Kata Ari Fadly, sejak diberlakukannya sistem ganjil genap, berbagai respon muncul.
Banyak yang mendukung kebijakan tersebut, utamanya masyarakat pengguna CFD Boulevard yang memanfaatkan untuk berolahraga serta warga yang tinggal di sekitar Jalan Boulevard.

“Namun ada juga yang menolak. Yang menolak tentunya berasal dari pedagang. Tapi ada juga pedagang yang mendukung,” tambahnya.
Sementara itu, pengelola CFD, Muh Ilyas Qunta menerangkan untuk memastikan UMKM tetap mendapat kesempatan berjualan, pemerintah juga menyediakan daftar tunggu bagi pedagang yang tidak kebagian jadwal.
Jika ada pedagang yang berhalangan hadir, mereka wajib melapor, sehingga tempatnya bisa diisi oleh pedagang lain.
“Kami ini selalu berupaya agar semua kepentingan pedagang bisa terakomodir. Namun kita tetap melaksanakan instruksi Bapak Wali Kota untuk melakukan penataan,” tandasnya.(rhm)






Read Entire Article
Info Buruh | Perkotaan | | |