Selasa 3 Desember 2024 07:00 am oleh ronalyw
int BERTEDUH--Para pengguna kendaraan rod dua memanfaatkan di bawah tol layang untuk berteduh di musim penghujan. BMKG dan BPBD selalu mengimbau warga untuk berhati-hati cuaca buruk.
MAKASSAR, BKM — Musim penghujan berlangsung, antisipasi dampak bencana hidrometeorologi mesti segera dilakukan terutama pada wilayah yang rentan bermasalah akibat banjir.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, Amson Padolo mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah untuk senantiasa memperhatikan spot yang rawan terdampak dari curah hujan yang tinggi.
Apalagi baru-baru ini, beberapa kejadian sudah bisa menjadi acuan untuk melakukan antisipasi cuaca buruk.
Kata dia, perhatian terhadap aliran air di beberapa wilayah terutama yang memiliki aliran sungai besar atau danau di sulsel seperti, Kabupaten Wajo, Kabupaten Sinjai dan beberapa daerah lainnya.
“Kami baru-baru ini juga sudah melaksanakan rapat koordinasi bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan, untuk memperhatikan aliran air,” ujarnya, Senin (2/12).
Selanjutnya, pemeliharaan atau pemangkasan pohon yang rawan tumbang atau patah mesti dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah daerah, sebab salah satu kejadian yang juga bisa dijadikan pelajaran seperti di Kabupaten Soppeng yang berwisata, sembilan orang meninggal akibat pondok tertimpa pohon.“Jadi sebaiknya, pohon yang rawan tumbang atau patah sebaiknya dipangkasnya,” ujarnya.
Perkiraan Cuaca di Sulsel dari BBMKG IV Makassar:
– Wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, yaitu Sidrap, Wajo, Luwu Utara,Barru, Luwu, Luwu Timur, Toraja Utara, Palopo, Pangkep, Takalar, Tana Toraja, Bulukumba, Luwu, Bantaeng, Enrekang, Kep. Selayar, Pinrang, Bone dan Wajo.
-Wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang yaitu wilayah pesisir barat Sulsel meliputi, Maros, Pangkep, Barru, Pare-Pare sampai Pinrang.
-Wilayah yang berpotensi banjir dan longsor, Luwu Utara, Luwu, Luwu Timur,, Tana, Toraja, Toraja, Utara, Enrekang, Palopo, Pinrang, Sidrap, Maros,Pangkep,, Gowa,,Makassar, Bone,dan Wajo.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk hati-hati melintas pada jalur yang rawan longsor terutama yang sedang dalam proses pengerjaan, seperti jalur Bone-Maros.
“Kalau sedang cuaca buruk, sebaiknya menunda perjalan jika akan melewati jalur seperti itu,” tuturnya.
Untuk wilayah pantai yang rawan abrasi juga turut diingatkan kepada masing-masing pemerintah daerah, untuk menggerakkan personil dan masyarakat untuk melakukan penanganan antisipasi, seperti di Kabupaten Takalar dan Pangkep.
“Jadi dimusim penghujan ini, baiknya jika aktivitas diluar rumah tidak terlalu penting di rumah saja,” ungkapannya.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG Wilayah IV Makassar, Kota Makassar diprediksi akan mengalami hujan ringan hingga lebat selama sepekan, mulai 1 hingga 7 Desember.Hal ini disampaikan oleh Amhar Lusinan, Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Senin (2/12).
“Sejak November kita sudah memasuki musim hujan. Prakiraan kami, Kota Makassar akan mengalami hujan ringan hingga lebat dalam rentang waktu 1 hingga 7 Desember,” ujar Amhar.
Ia menjelaskan bahwa hujan tidak akan berlangsung sepanjang hari, tetapi hanya pada waktu-waktu tertentu.
“Seperti di bulan November, hujan ini terjadi dalam durasi tertentu, bukan sepanjang hari,” tambahnya.
Amhar juga mengungkapkan bahwa hujan tersebut kemungkinan disertai angin kencang, namun durasinya cenderung singkat.
“Kami terus memantau potensi angin kencang yang bersamaan dengan hujan. Namun sifatnya sementara, tidak berlangsung sepanjang hari,” jelasnya.(jun)