Kamis 8 Mei 2025 07:00 am oleh ronalyw
ist KKN--Rektor UNM Prof Karta Jayadi melepas 386 mahasiswa UNM untuk mengikuti KKN Reguler Angkatan LII dan KKN Terpadu Angkatan XXX Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 di Ballroom Teater Lantai 2 Menara Pinisi UNM, Rabu (7/5).
MAKASSAR, BKM – Sebanyak 386 mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi dilepas untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan LII dan KKN Terpadu Angkatan XXX Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025. Seremoni pelepasan ini digelar di Ballroom Teater Lantai 2 Menara Pinisi UNM pada Rabu, (7/5).
Ketua Satgas KKN UNM, Suarlin, menjelaskan bahwa ratusan peserta tersebut terdiri dari 239 mahasiswa KKN Reguler dan 147 mahasiswa KKN Terpadu. Mereka akan diterjunkan ke dua wilayah mitra yang terbilang dekat, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa. Dalam pelaksanaannya, mereka akan dibimbing oleh 17 Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
”Seluruh peserta akan menjalankan KKN di dua kabupaten terdekat, Maros dan Gowa, dengan pendampingan dari 17 orang DPL,” ungkapnya.
Lanjut Suarlin juga mengingatkan pentingnya menjaga nama baik selama menjalani pengabdian di tengah masyarakat. Ia menekankan bahwa mahasiswa tak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga membawa citra keluarga dan institusi. “Jagalah citra diri, nama baik keluarga, dan tentu saja nama baik almamater tercinta,”ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UNM, Prof Karta Jayadi, turut memberikan arahan dan motivasi kepada para peserta. Ia menekankan pentingnya menjaga sikap dan membangun relasi sosial yang sehat selama masa penempatan.
”Mahasiswa harus mampu menjaga posisi dan adab dalam masyarakat. Penting untuk meninggalkan kesan yang baik, agar kehadiran kalian bisa dikenang secara positif,”katanya.
Lebih lanjut, ia berharap para mahasiswa mampu menunjukkan kualitas diri, bersikap adaptif, dan aktif membangun kolaborasi dengan masyarakat setempat.
”Pandai-pandailah menempatkan diri, tunjukkan potensi terbaik, dan jadilah pribadi yang mudah berkolaborasi,” ujarnya.
Prof Karta juga menambahkan bahwa KKN merupakan bagian dari proses pembelajaran kontekstual yang sangat berharga. Mahasiswa tidak hanya belajar secara akademik, tetapi juga mengembangkan empati sosial, kemampuan beradaptasi, serta keterampilan memecahkan masalah di lapangan.
”Kami ingin mahasiswa menyerap nilai-nilai kehidupan masyarakat. Ini adalah ruang untuk mengasah kepekaan sosial, dan menjadi pribadi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh peserta KKN agar memanfaatkan kesempatan ini sebagai wahana pertumbuhan pribadi dan profesional. Dengan semangat pengabdian, mereka diharapkan menjadi duta perubahan yang membawa semangat positif dari kampus ke tengah masyarakat.(Ita)