MAKASSAR, BKM — Sebanyak 87 orang peserta mengikuti Ujian Negara (UN) Radio Elektronik dan Operator Radio (REOR) di Aula Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim), Jumat, 14 Februari 2025. Selanjutnya pejabat dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi RI) melantik dan mengukuhkan mereka. Pengambilan sumpah lulusan UN REOR ini dipimpin Inspektur Upacara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Monitor Kelas I Makassar Abdul Madjid Hasanuddin,S.T.
Hadir menyaksikan pelantikan Direktur Polimarim AMI Makassar Dr. Ir. Amrin, S.E., S.T., M.M., M.A.P.,C.R.P. didampingi jajaran petinggi kampus dan panitia pelaksana ujian REOR. Pelaksanaan pelantikan dan penyumpahan 87 lulusan periode Februari 2025 ini dihadiri agamawan dari keyakinan Islam dan Kristen. Setiap peserta bersumpah atas nama kitab suci agama masing-masing.
Dalam sambutannya, Abdul Madjid mengatakan bahwa pengambilan sumpah ini wajib dilakukan karena pemegang sertifikat REOR bakal bekerja untuk menjaga rahasia negara.
“Ujian negara REOR adalah ketentuan wajib bagi professional radio operation, radio pantai dan radio kapal.
Sumpah ini diambil karena pemegang memiliki tanggung jawab besar dalam bidang komunikasi maritim,” terangnya.
Abdul Madjid yang membacakan sambutan Direktur Layanan Infrastruktur Digital Komdigi RI Dr. Dwi Handoko, M.Eng, menambahkan, operator radio memiliki peran penting dalam keselamatan komunikasi di laut. Mereka wajib menjunjung tinggi integritas, kejujuran, dan disiplin dalam menjalankan tugasnya. Sumpah di hadapan agamawan memperkuat kesadaran moral bahwa tugas ini bukan sekadar pekerjaan teknis, tetapi juga amanah yang memiliki dampak besar terhadap nyawa orang lain.
“Perlu diperhatikan, saudara akan bekerja di sektor pelayaran, untuk memperlancar arus barang dan lalu lintas manusia. Untuk itu dibutuhkan operator yang handal dan bertanggung jawab dalam operasi radio,” ujarnya.
Kedua, lanjut Abdul Madjid, operator radio dituntut mengembangkan kemampuan diri untuk bisa terus mengikuti kemajuan teknologi di kemudian hari.
“Tanggung jawab di pundak Anda, karena diharapkan mampu memperlancar tugas komunikasi bagi transportasi. Untuk Lemdik Polimarim ucapan selamat. Semoga yang dicapai saat ini dapat dipertahankan dan bisa lebih maju lagi,” harapnya.
Kegiatan ujian negara dan penyumpahan lulusan dilakukan di Polimarim AMI Makassar sebagai Lembaga Pendidikan (Lemdik) yang ditunjuk selaku pelaksana UN REOR. Polimarim sendiri sudah melangsungkan UN REOR sejak Juni 2023 lalu.
Tujuh Materi Ujian
Sebelum menjalani pelantikan dan penyumpahan oleh pejabat Kementerian Komdigi RI, para peserta menjalani pelatihan dan dilanjutkan dengan ujian negara. Untuk materi UN REOR Program Sertifikat Operator Umum (SOU) Mualim terdiri atas tujuh materi uji.
UN REOR Program SOU Mualim adalah ujian negara yang terdiri dari teori, praktik, dan Computer Assisted Test (CAT) untuk mendapatkan sertifikat REOR. Sertifikat ini diperlukan untuk mengoperasikan alat telekomunikasi khusus di kapal.
Adapun yang diujikan adalah teknik radio, perjanjian internasional, peraturan radio, bahasa Inggris,
service documents, radio telephony, dan Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS).
Direktur Polimarim Dr Amrin Pettarani, menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen
sebagai Lemdik pelaksanaan UN REOR dengan terus membuka pelatihan dan UN kompetensi
REOR. Ia berharap pelaksanaan semakin baik dari waktu ke waktu.
“Sejak terpilih sebagai Lemdik UN REOR, kami sangat bangga. Sebab Polimarim adalah diklat
pelaut swasta dan mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara ujian negara REOR. Kami akan
terus berbenah jika ada kekurangan,” ujarnya.
Adapun hasil rapat evaluasi penetapan kelulusan UN REOR di Lemdik Polimarim pada Februari
2025, peserta terdaftar 88 orang, dengan jumlah yang hadir 87 orang, seorang mengundurkan diri.
Lulus ujian sebanyak 87 orang, atay persentase kelulusan 100 persen.
Sekretaris Diklat COP COC Polimarim Abbas, S.E., M.M., ATT-I., M.MarE, menjelaskan bahwa untuk pelaksanaan UN REOR tahun 2025, Lemdik Polimarim mendapat kuota empat kali. Ini meningkat dibandingkan tahun 2024 lalu sebanyak tiga kali.
“Tahun 2025 ini, Lemdik Polimarim mendapatkan kuota UN REOR sebanyak empat kali. Selain bulan Februari, kita masih akan menggelar UN REOR di bulan Juni, Agustus, dan November 2025. Dan tiap bulan tetap ada diklat,” kata Abbas.
Pelaksanaan UN REOR diwajibkan bagi pemilik sertifikat keahlian pelaut sebagai implementasi dari diberlakukannya ketentuan internasional tentang Global Maritime Distress And Safety System (GMDSS).
Tujuan UN REOR memberikan kesempatan kepada para perwira nautika atau mualim untuk melengkapi keahlian sebagai operator di kapal. (*/rus)